Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Toyota Sebar Virus Industri ke Dunia Pendidikan

Kompas.com - 25/09/2018, 09:21 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


PURWOREJO, KOMPAS.com - Bersama Yayasan Toyota dan Astra (YTA), Toyota Indonesia meresmikan Program Kelas Budaya Industri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Perworejo, Senin (24/9/2018). Acara ini merupakan yang kedua kalinya di Jawa Tengah, setelah sebelumnya mengandeng SMK Tunas Bangsa.

Salah satu tujuan dibentuknya program ini adalah untuk mamangkas kesenjangan antara dunia pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya pada sektor industri otomotif.

Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina YTA Henry Tanoto, mengatakan, Kelas Budaya Industri sejalan dengan semangat dan visi Toyota Indonesia untuk berkontribusi terhadap pendidikan nasional.

Baca juga: Toyota Indonesia Tularkan Budaya Industri ke Sekolah

"Kami harap dengan program ini dapat meningkatkan mutu keterampilan dan kemampuan siswa SMK di bidang industri. Selain meningkatkan angka penyerapan kerja, program ini juga merupakan inisiatif Toyota Indonesia untuk menyikapi tantangan ketenagakerjaan," ucap Henry dalam seremoni peresmian kerja sama di Purworejo, Senin (24/9/2018).

Menurut Henry, hadirnya program ini dilatar belakangi keinginan untuk makin memperkaya keterampilan generasi muda, khususnya lulusan SMK. Melalui keberadaan kelas budaya industri, maka karakter dan budaya para siswa akan lebih terasa dan tidak semata mengandalkan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Baca juga: Mekanik Toyota Indonesia Berprestasi di ASEAN

Toyota Indonesia resmikan kelas industridi SMKN 1 PurworejoSTANLY RAVEL Toyota Indonesia resmikan kelas industridi SMKN 1 Purworejo

Dalam kelas budaya industri, penyelarasan difokuskan pada aspek pengajaran yang masih lemah, yakni kemampuan sekolah dalam membekali peserta didiknya dengan pengetahuan sebagai disiplin produktif. Hal itu nantinya akan diukur dengan kriteria kecakapan kerja, dalam hal ini ke mentalitas bekerja yang sistematis, efisien, dan efektif.

“Dengan terbentuknya mentalitas semacam maka mereka sudah jauh lebih siap untuk diisi dengan fundamental skills lainnya ataupun keterampilan teknis tertentu yang spesifik dengan jenis pekerjaan yang akan mereka tangani di dunia industri, baik lewat pelatihan di tempat kerja maupun pelatihan khusus,” ucap Henry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau