Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Mulai Tinggalkan Diesel, Bagaimana dengan Asia?

Kompas.com - 18/09/2018, 17:12 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kendaraan mesin diesel di Eropa mengalami penurunan peminat dalam beberapa tahun terakhir. Setelah skandal dieselgate beberapa tahun lalu, Eropa memperketat standar emisi bagi mesin peminum solar.

Langkah tersebut juga dibarengi dengan beberapa produsen otomotif yang menghilangkan model mesin diesel pada produk terbarunya. Mereka lebih tertarik untuk menawarkan mesin kecil dengan teknologi turbo atau hibrida.

Bagaimana dengan kondisi di pasar Asia? Susumu Matsuda, Presiden Toyota Motor Asia Pasifik mengungkapkan pasar diesel di Eropa berbeda dengan Asia.

"Di Asia diesel dikenal di pasar India dan cukup besar. Jika dibandingkan dengan Eropa kondisi pasarnya memang berbeda," ucap Matsuda yang ditemui beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ramai-ramai Tinggalkan Mesin Diesel

Matsuda mengungkapkan, setiap negara memiliki peraturan tersendiri termasuk mengenai skema emisi yang ada di wilayah mereka. Jika Eropa memperketat aturan emisi diesel tentu Toyota mematuhi aturan tersebut.

Asia sendiri berbeda dengan Eropa. Toyota selaku produsen otomotif menawarkan beragam pilihan mesin untuk dipilih sesuai dengan aturan yang berlaku di negara tersebut.

"Termasuk Indonesia. Kita akan memberikan produk yang tepat dan sesuai dengan negara yang dituju. Tidak ada masalah," ucap Matsuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com