Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gokart Tak Lagi Aman di Sirkuit "Pasar Senggol"

Kompas.com - 04/09/2018, 12:42 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pada masa lalu, menyaksikan kejuaraan gokart dihelat di sirkuit dadakan alias pasar senggol masih mudah ditemui. Namun tak demikian dengan masa kini.

Salah satu tokoh ternama di dunia gokart, Irawan Supardjo menyebut kecepatan gokart sudah jauh meningkat dibanding di masa lalu. Kondisi itulah yang disebutnya membuat gokart cenderung tidak lagi aman dihelat di sirkuit pasar senggol.

"Kalau zaman dulu di jalan umum Ok saja. Kalau sekarang gokart sama orang-orangnya 'selesai'. Karena sekarang jauh lebih cepat," kata pria yang akrab disapa Iwan Semut Ireng ini di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Minggu (2/9/2018).

Baca juga: Mesin Ninja 150 Paling Pas buat Gokart

Para pegokart yang mengikuti kejuaraan Eshark Rok Cup Indonesia 2018 di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Minggu (2/9/2018). Kompas.com/Alsadad Rudi Para pegokart yang mengikuti kejuaraan Eshark Rok Cup Indonesia 2018 di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Minggu (2/9/2018).

Iwan membandingkannya dengan masa saat dirinya masih aktif balapan. Pada eranya, Iwan menyebut jarang terjadi ada mobil gokart yang melayang ketika melebar dan menabrak pinggir lintasan.

Situasi itulah yang pada akhirnya membuat kejuaraan gokart kini hanya dihelat di sirkuit-sirkuit permanen, salah satunya Sirkuit Karting Sentul. Sebab kondisi sirkuit semacam ini lebih aman dari sisi keselamatan pebalap maupun penonton.

Baca juga: Kejuaraan Gokart Eshark Rok Cup Kembali Digelar di Sentul

"Kalau zaman saya dulu, tiap seri pindah-pindah kota. Sudah seperti rombongan sirkuit. Tapi kalau sekarang sangat tidak aman kalau main di sirkuit yang pembatasnya hanya dari ban," ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau