TOKYO, KOMPAS.com – Nissan tutup kuartal pertama di tahun fiskal 2018 dengan penurunan laba operasi sampai 29 persen. Ini lantaran nilai tukar mata uang dan meningkatnya biaya komoditas, ditambah dengan penurunan penjualan di Amerika Serikat dan Eropa.
Secara jumlah, laba operasional menurun sampai menyentuh angka 109,1 miliar yen atau Rp 14,1 trilun pada kuartal pertama periode April -Juni 2018.
Kemudian pendapatan sendiri juga ikut merosot 1,6 persen menjadi 2,72 triliun yen atau Rp 352,7 triliun. Ini terjadi karena penjualan retail di seluruh dunia memperoleh hasil negatif 3 persen, menjadi 1,31 juta kendaraan dalam periode tiga bulan.
Baca juga: Mampukah Nissan Terra Tarung dengan Fortuner dan Pajero Sport?
“Singkatnya, hasil kami untuk kuartal ini tidak menguntungkan karena kami menghadapi sejumlah tantangan. Nissan tetap fokus pada peningkatan kualitas penjualan, khususnya di Amerika Serikat,” ujar Joji Tagawa, Corporate Vice President, dari Autonews.com, Jumat (27/7/2018).
Penjualan Nissan di pasar terbesar Amerika, turun 9,5 persen menjadi 482.000 kendaraan pada April-Juni 2018. Sementara laba operasi regional merosot 2,6 persen menjadi 49,5 miliar yen. Kemudian di pasar keduanya Eropa menurun 13 persen menjadi 162.000 unit.
Di pasar dalam negeri sendiri, penjualan Nissan di pasar wholesales anjlok tajam di angka 74 persen pada periode April-Juni 2018, dari 3.666 unit menjadi 953 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.