Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Mental Buruk di Jalan dengan Psikotes saat Bikin SIM

Kompas.com - 25/06/2018, 11:09 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

MARSEILLE, KOMPAS.COM - Upaya Polda Metro Jaya untuk menjadikan jalanan di Jakarta dan sekitarnya lebih aman, dengan menerapkan tes psikologi buat pemohon SIM (Surat Izin Mengemudi), mendapat perhatian dari pebalap nasional Rifat Sungkar.

Rifat yang memiliki lembaga pelatihan mengemudi Rifat Drive Labs (RDL) ini menyatakan, bahwa langkah Polda Metro Jaya menerapkan psikotes buat pemohon SIM, adalah langkah memperbaiki sikap toleransi berlalu-lintas.

"Masalah utama di Indonesia adalah volume per kapasitas yang tidak imbang, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Situasi jalan yang semakin padat ini, membuat pengendara seperti terbiasa melakukan semua cara agar cepat sampai tujuan," jelas Rifat kepada Kompas.com, di Marseille, saat menguji Mitsubishi Outlander PHEV, Minggu (24/6/2018).

Hubungannya dengan psikotes saat permohonan SIM, lanjut Rifat, sangat diharapkan cara ini mempunyai tujuan untuk mengubah mental para pengendara agar lebih baik dan bertoleransi di jalan.

Baca juga: 4 Catatan Psikolog Soal Psikotes di Ujian SIM

"Psikotes sudah dilakukan di negara maju dan menjadi persyaratan utama buat warganya yang ingin mengemudi. Selanjutnya, yang utama tentu membuat SIM di Indonesia jadi lebih bernilai, sehingga orang takut untuk melakukan pelanggaran lalu-lintas," lanjut Rifat.

Menurut Rifat, penyebab utama kecelakaan di jalan adalah pelanggaran lalu-lintas. Umumnya di Indonesia orang tidak takut melanggar atau kena tilang, karena proses buat mendapatkan SIM sangat mudah.

"Contoh di negara maju seperti Jepang, untuk mendapatkan SIM itu prosesnya panjang dan sulit. Mereka yang punya SIM di Jepang akan mendapatkan sistem kredit poin, dan poin itu akan dipotong bila mereka terbukti melakukan pelanggaran. Bila poinnya sudah habis, maka SIM jadi tidak berlaku dan harus membuat ulang dengan proses yang panjang dan susah," ujar Rifat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau