Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengerem Bukan Berarti Menghentikan Laju Kendaraaan

Kompas.com - 27/02/2018, 12:05 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Berhadapan dengan situasi darurat bisa sewaktu-waktu terjadi saat berkendara di jalan raya. Untuk mencegah insiden, salah satu cara yang biasa dilakukan adalah mengerem.

Trainer dari Indonesia Safety Driving Center (ISDC) Norman Syam mengatakan pengereman tidak bisa dilakukan sembarangan meski dalam kondisi kaget atau panik. Acapkali pengendara menginjak rem secara penuh secara tiba-tiba. Padahal cara ini akan membuat kendaraan sulit dikontrol. Karena daya cengkeraman ban terhadap jalan akan hilang.

Baca juga : Dikocok Tidak Bisa Mengerem, Indikasi Rem Blong

Menurut Norman, tindakan pengendara yang langsung menginjak rem disebabkan pola pikir (mindset) dari pengereman itu sendiri. Sebab masih banyak pengendara yang menganggap pengereman adalah menghentikan kendaraan.

"Jadi prinsip itu dulu yang harus dipahami. Kalau mindset mengerem artinya harus berhenti, yang bisa membuat kendaraan berhenti hanya tembok, pohon atau beton," kata Norman di Jakarta, Minggu (25/2/2018).

Sistem pengereman darurat Bosch, secepat dua kedipan mata.Istimewa Sistem pengereman darurat Bosch, secepat dua kedipan mata.

Norman menyatakan pengendara yang memiliki mindset mengerem artinya menghentikan kendaraan harus mengubah pola pikir. Sebab pemahaman dari mengerem yang benar adalah mengurangi kecepatan.

Dengan mengurangi kecepatan, maka pengemudi tidak akan menginjak rem secara penuh saat situasi darurat.

Baca juga : Cara Mengerem Saat Mau Belok

"Kalau pengeremannya masih non-ABS, pengeremannya dikocok tujuannya agar ban tidak mengunci lebih lama. Karena pada saat ban mengunci lebih lama, mobil bisa tergelincir sendiri," ucap Norman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau