Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mesin Bensin Diprediksi Berakhir pada 2050

Kompas.com - 08/02/2018, 09:42 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Singapura, KOMPAS.com - Produsen otomotif secara global sudah mulai mengedukasi masyarakat, bahkan menjual kendaraan ramah lingkungan, khususnya roda empat. Pilihan yang coba ditawarkan, yaitu menghadirkan mobil berbahan bakar alternatif, seperti listrik, hibrida, hingga hidrogen.

Langkah itu diambil sejalan dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas buang, sehingga tercipta udara yang lebih baik di seluruh dunia.

Salah satu pabrikan yang konsen soal permasalahaan itu, yakni Nissan. Beberapa tahun ke belakang selalu mengadakan kegiatan bertajuk “Nissan Futures”. Ini merupakan ajang mempertemukan para pemimpin industri, pejabat pemerintah dan media, untuk membahas mobil ramah lingkungan, khususnya listrik.

Kali ini digelar di kawasan Marina Bay Sands, Singapura yang diikuti oleh pemangku kepentingan, hingga media di ASEAN, dan Oceania, termasuk KompasOtomotif ikut dalam kegiatan itu pada 6-7 Februari 2018.

Baca juga: Perpres Kendaraan Listrik Dipastikan Rampung Pekan Ini

Ketika diskusi dengan para pemangku kepentingan masing-masing negara di ASEAN dan Oceania, dengan petinggi-petingggi Nissan Motor Company Ltd, salah satunya Vice President, Alliance Global Director, General Manager, Nissan Research Center Kazuhiro Doi.

Ketika ditanya mengenai mobil mesin konvesional (bensin dan diesel), prediksi bisa sampai kapan bertahan?

Mesin sama dengan Nissan March tapi dengan pemetaan ulang pada ECU.Agung Kurniawan Mesin sama dengan Nissan March tapi dengan pemetaan ulang pada ECU.

“Prediksi saya, mungkin saya mobil mesin konvesional itu akan berakhir pada tahun 2050 atau setelah itu, atau bahkan sebelum itu,” kata Doi di Singapura, belum lama ini.

Sementara itu, Regional Senior Vice President Nissan Motor Co. Ltd Yutaka Sanada menambahkan, ke depan tren mobil ramah lingkungan akan semakin besar, dan masyarakat pun peduli dengan lingkungan, sehingga bisa diterima dengan baik dan cepat.

Baca juga: Mobil Listrik Masih Mustahil di Indonesia

“Apabila bicara mobil listrik semua pasti punya peran. Kami buat lewat Nissan Inteligent Mobility, dan kami percaya ke depan permintaan mobil seperti ini akan terus berkembang,” kata Sanada di acara yang sama.

Yutaka melanjutkan, Nissan juga ingin berperan dalam membuat lingkungan menjadi lebih baik dengan menghadirkan berbagai macam teknologi baru, seperti mobil listrik, plug-in hybrid, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com