Depok, KompasOtomotif - Seringkali motor hasil modifikasi adalah motor yang dibangun dari kondisi bangkai. Seperti yang terjadi pada motor Sanex QJ 250 milik Radi Muzayin.
Dibeli pada tahun 2000 saat boomingnya motor-motor China di Indonesia, seiring berjalannya waktu Radi mulai enggan menggunakan motornya itu. Selain karena performa mesin yang sudah menurun, keengganan Radi juga disebabkan tampilan motor yang sudah tidak menarik. Sejak 2008, motor yang dibelinya seharga Rp 22 juta itu tak pernah dipakai lagi dan hanya didiamkan di garasi rumahnya.
Baca juga : Solusi Buat Motor yang Sudah Jelek dan Tua
Karena sudah sembilan tahun dibiarkan teronggok begitu saja, pada 2017 silam istri Radi sempat berniat membuang motor tersebut. Sempat ada tukang loak yang menawar ingin membeli motor tersebut seharga Rp 1 juta. Saat itu, tampilan fisik motor Sanex milik Radi memang sudah tidak layak pakai.
"Sudah tidak berbentuk, karatan, tangki keropos, mesin sudah enggak nyala. Makanya sudah hampir mau dijual oleh istri. Sudah ditawar tukang loak Rp 1 juta. Tapi saya bilang jangan," kata Radi saat ditemui KompasOtomotif, Selasa (16/1/2018).
Dari kejadian itu, Radi berinisiatif untuk memodifikasi motor tersebut. Memanfaatkan Sanex QJ 250 yang berbasis motor cruiser, Radi tertarik memodifikasinya dengan tampilan chooper boober. Untuk merealisasikan niatnya, Radi menyerahkan pengerjaan motor ke bengkel custom Clacustique yang ada di Tanah Baru, Depok.
Baca juga : Butuh Modal Berapa untuk Modifikasi Motor?
Menurut sang builder, Maiyudi alias Negro, pengerjaan motor Radi tidak langsung ubahan penampilan, tapi perbaikan mesin agar menyala kembali. Untungnya proses ini tidak memakan waktu lama. Karena matinya mesin motor Radi bukan karena rusak, tapi lebih disebabkan sudah lama tidak dipakai.
Setelah pembenahan mesin selesai, barulah pembenahan tampilan motor dimulai. Negro menyebut sebagian besar body menggunakan produk custom dari bengkelnya. Sedangkan suku cadang menggunakan produk variasi dan comotan dari motor lain.
Untuk suspensi depan, Negro memilih menggunakan milik Yamaha Byson. Sedangkan lampu depan mengggunakan produk variasi replika Harley Davidson, seperti halnya speedometer digital.
"Hampir semua dikastem. Bagian aslinya cuma ninggalin mesin sama tangki," ucap Negro.
Proses pengerjaan motor milik Radi memakan waktu sekitar enam bulan. Total biaya yang dihabiskan mencapai sekitar Rp 15 juta. Biaya ini sudah termasuk perbaikan mesin.
Menurut Negro, Radi tadinya hanya menyiapkan dana sekitar Rp 7 juta. Namun setelah melihat kondisi akhir motor setelah dimodifikasi, ia pun tertarik menyempurnakannya lagi agar tidak terkesan tanggung.
"Seperti pelek. Tadinya tidak selebar ini. Ganti yang ukuran lebar biar lebih pas sama bodynya," pungkas Negro.
Berikut data lengkap modifikasi Sanex QJ 250 milik Radi:
Suspensi depan: Yamaha Byson
Cakram depan: Suzuki Satria FU
Cakram belakang: Suzuki Thunder
Karburator: NSR PE 28
Speedometer: Variasi
Lampu depan dan belakang: Variasi
Pelek depan dan belakang: Variasi
Sepakbor depan: Custom
Jok: Custom
Knalpot: Custom
Ban: Corsa ukuran 110/80-17 (depan) dan 150/60-17 (belakang)