Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biker Masih Masa Bodo dengan Manfaat Masker

Kompas.com - 27/12/2017, 18:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pengendara sepeda motor masuh banyak yang mengabaikan keselamatan dan kebersihan saat berkendara. Salah satu perlengkapan yang masih dianggap sepele, adalah masker atau buff.

Kondisi udara yang tercampur polusi di jalan, membuat masker jadi hal yang penting buat biker. Fungsinya cukup penting, yakni menghalangi masuknya debu atau beragam partikel dan bakteri jahat ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan.

Dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto mengatakan, tekanan udara yang masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan akan mengalami peningkatan ketika mengendarai motor. Sementara itu, tingkat polusi udara di Ibu Kota, termasuk beberapa wilayah lainnya, sangat tinggi. Oleh karena itu, potensi masuknya partikel atau bakteri jahat ke dalam paru-paru menjadi lebih besar ketika mengendarai motor tanpa mengenakan masker.

Agus mengatakan, dampak atau penyakit yang ditimbulkan dari masuknya udara kotor ke dalam tubuh memang tidak langsung dirasakan oleh para biker. Penelitian pun belum ada yang menyebutkan hal itu.

Baca juga : Masker Unik buat Helm ?Half Face?

Polisi membagikan masker kepada pengendara sepeda motor di Kota Surabaya, Jumat (14/2/2014). Abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud juga mengguyur Kota Surabaya.SURYA/HAORRAHMAN Polisi membagikan masker kepada pengendara sepeda motor di Kota Surabaya, Jumat (14/2/2014). Abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud juga mengguyur Kota Surabaya.
Namun secara teoritis, jika mengendarai motor tanpa memakai masker terus dilakukan berulang-ulang, maka jumlah udara kotor yang masuk ke dalam tubuh pun akan semakin bertambah. Kemudian, udara kotor itu akan mengendap di dalam tubuh yang pada akhirnya dapat menimbulkan beragam penyakit.

“Jadi salah satu hal yang terpenting adalah pelindungan pada alat pernafasan. Oleh karena itu pada bagian hidung dan mulut perlu menggunakan alat pelindung, karena udara mengandung bakteri atau partikel-partikel berbahaya yang berpotensi timbulnya sakit  pada saluran pernafasan, seperti bronkitis, terjadinya ISPA (infeksi saluran pernafasan akut), bahkan risiko TBC (tuberculosis) dan kanker paru-paru,” kata Agus saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (27/12/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau