Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

”Sekolah Balap” Astra Honda, Merajut Asa Pebalap Muda

Kompas.com - 28/11/2017, 12:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Harapan masyarakat penggemar ajang balap untuk melihat orang Indonesia adu kebut di ajang internasional setidaknya bisa diletakkan pada pundak PT Astra Honda Motor (AHM). ”Sekolah” untuk pebalap muda termasuk jenjangnya disiapkan dalam Astra Honda Racing School.

Berdiri sejak 2010, sekolah ini membantu memberi pelatihan pada pebalap-pebalap dari seluruh Indonesia dalam mengawali karir mereka di ajang balap motor, serta meraih Kejuaran Dunia MotoGP di masa mendatang.

Timnya pun dibentuk, diberi nama Astra Honda Racing Team (AHRT(, mempunyai mimpi menjadi yang pertama membawa pebalap Indonesia memasuki Kejuaraan Dunia MotoGP dan berkompetisi di level balap motor tertinggi ini. Sebuah mimpi yang perlahan-lahan dibangun sejak 2010, saat Astra Honda Racing School dimulai.

Baca: Baca juga : Faktor Penentu Pebalap Indonesia Tampil di Balap GP

Proyek ini diluncurkan sebagai sarana bagi pebalap muda dari seluruh Indonesia. Setiap tahun, Astra Honda Racing Team memilih 15 sampai 20 calon pebalap, diambil dari tim Honda di beberapa region atau pebalap tim binaan AHM yang mempunyai prestasi bagus di kejuaraan nasional. Para rider ini berusia di bawah 15 tahun, dan sudah menunjukkan bakat dan keterampilan mereka di atas motor.

Selama dua tahun pertama, instruktur dari para pebalap muda bertalenta ini dibina oleh Noboru Ueda, mantan pebalap dunia (runner-up di 125cc pada tahun 1994 dan 1997). Setelah itu hingga sekarang, posisi instruktur ”dipegang” oleh M. Fadli Imammuddin, mantan pebalap AHRT di kategori SuperSport 600cc di Asia Road Racing Championship.

Andi Gilang saat persiapan jelang seri terakhir Kejuaran Dunia Junior Moto3 FIM CEV Repsol di Valencia, Spanyol.dok. AHM Andi Gilang saat persiapan jelang seri terakhir Kejuaran Dunia Junior Moto3 FIM CEV Repsol di Valencia, Spanyol.
Proses
Awalnya, para pebalap dibekali Honda Blade di sirkuit karting untuk berlatih. Pada 2013, proyek makin berkembang dan menggunakan motor yang lebih advance, mulai Honda CB150R kemudian meningkat menjadi CBR250RR hingga saat ini. Lokasi latihan pun dipindahkan ke sirkuit Internasional Sentul, sirkuit yang dijadikan tolok ukur bagi pebalap Indonesia.

Setahun kemudian, tepatnya 2014, pebalap paling berprestasi di sekolah ini mulai diterjunkan di kejuaraan balap yang lebih bergengsi, seperti Asia Dream Cup, Asia Talent Cup dan balap ketahanan Suzuka 4 Jam, Jepang.

Baca: Baca juga : Pebalap Indonesia yang Berlaga di Eropa Butuh ?Coach?

Astra Honda Racing School sudah menjadi batu lompatan bagi pebalap yang ingin tampil di ajang internasional. Dari generasi pertama yang muncul pada 2010, Andi Gilang, yang balap di FIM CEV, juga Gerry Salim, pemimpin kelas Asia Production 250cc di ARRC, mulai menuai hasil dari usaha mereka.

Dalam dua tahun terakhir, kembali muncul pebalap muda yang tampil menjanjikan di seri seperti ATC atau ARRC, seperti Irfan Ardiansyah (2015) dan M. Erfin Firmansyah, Lucky Hendriansya, dan Awhin Sanjaya (2016). Tahun ini, muncul bintang-bintang baru dari Astra Honda Racing School seperti Mario Suryo Aji dan Muhammad Adenanta Putra. 

Dengan struktur pembinaan yang benar didukung pengalaman dan usaha serta pengorbanan yang besar dari semua pihak yang terlibat, langkah Astra Honda Racing School berikutnya adalah meningkatkan jumlah pebalap Indonesia di kejuaraan internasional, yang bertujuan membantu mewujudkan impian mereka di ajang balap motor dan mencapai Kejuaraan Dunia MotoGP di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com