KOMPAS.com - Persoalan airbag Takata menjadi perhatian penting dunia otomotif setelah kampaye perbaikan diumumkan oleh berbagai merek mobil yang mendapat suplai perangkat tersebut.
Menurut lembaga keselamatan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat, totalnya ada 57 merek yang terdata menggunakan airbag bermasalah ini sejak lembaga itu dalam situsnya menerapkan imbauan penarikan besar-besaran pada 2014.
Merek mobil yang disebutkan mencakup Mercedes-Benz, BMW, Audi, Ferrari, Ford, Cadillac, Chevrolet, Chrysler, Dodge, MINI, Mitsubishi, Nissan, Tesla, Subaru, FIAT, Hyundai, SMART, Suzuki, Volkswagen, Volvo, dan masih banyak lagi karena Takata sudah memproduksi airbag sejak tahun 1987.
Baca: Perlu Tahu, Takata Suplai Airbag Honda, Toyota, Mercy, sampai Ferrari
Dalam keterangannya, NHTSA mengumumkan bahwa mobil-mobil yang perlu perbaikan airbag telah ditentukan berdasarkan tahun produksi. Contohnya Honda Accord dan Civic yang beredar di Amerika, masing-masing untuk tahun produksi 2001-2012 dan 2001-2011.
Contoh lainnya adalah Land Rover Range Rover produksi tahun 2007-2012, Mazda CX-7 produksi 2007-2012, Mazda6 tahun 2003-2011, Mitsubishi Lancer 2004-2007 dan Mitsubishi Lancer Evolution 2004-2006, Toyota Yaris 2006-2011, dan Ferrari California 2009-2014.
Tipe-tipe mobil dengan informasi tahun produksinya ini sudah diumumkan sekalipun hanya berlaku pada mobil untuk pasar Amerika Serikat.
Yang menjadi pertanyaan kemudian, kenapa lantas kampanye perbaikan untuk kendaraan pengguna airbag Takata ini berlarut-larut?
Pada kenyataannya, persebaran airbag mereka sudah mendunia. Takata sudah mendominasi pasar airbag sejak mengakuisisi sejumlah produsen.
Awalnya saja, Takata sudah masuk dalam tiga besar produsen airbag, di samping Autoliv dan TRW Automotive.
"Tahun 2008-2009, mereka banyak sekali melakukan akuisisi," ujar Brett Smith, Direktur Program Analisis Industri Center for Automotive Research, Michigan, seperti dikutip New York Times pada "Now the Air Bags Are Faulty, Too".
Dengan kata lain, Takata penguasanya. Maka tidak heran pula jika jumlah inflator Takata yang ditarik mencapai total 100 juta unit di seluruh dunia, seperti diberitakan LA Times dalam artikel "Takata Files for Bankruptcy Following Air Bag Recalls and Lawsuits".
Harga yang lebih murah dibanding para kompetitor menjadi satu alasan mengapa mereka mendominasi pasar.
Baca: Pahami, Sebab dan Efek Fatal Kerusakan Airbag Takata!
Dari jumlah 100 juta itu, 69 juta inflator ditarik dari pasar Amerika saja dan itu sudah berpengaruh di 42 juta mobil. Sisanya? Hal inilah yang kemudian membuat kampanye berlarut-larut.
Ditambah lagi, proses perbaikan hingga pertengahan tahun 2017 belum juga tuntas.
"Lebih dari 70 persen airbag-airbag (Takata) di Jepang sudah diperbaiki, dan 36 persen di Amerika Serikat," kata Wakil Presiden Takata Hiroshi Shimizu pada 26 Juni 2017 lalu.
Baca: Menilik Cerita "Airbag" Takata yang Celakakan Ratusan Orang...
Di tengah catatan di atas, maka memang masyarakat pengguna mobil ber-airbag mesti bijak untuk memeriksakan mobil ke bengkel resmi.
Hal ini penting untuk dilakukan, apalagi jika merek kendaraan yang digunakan telah menyediakan program kampanye untuk perbaikan.
Toyota, sebagai contoh, menghubungi para konsumennya. Konsumen mereka akan menerima surat yang berisi imbauan agar mendatangi bengkel resmi terdekat untuk melakukan perbaikan di bagian airbag.