Tokyo, KompasOtomotif – Salah satu model legenda Suzuki yang dipasarkan di Indonesia dan masih ada di Jepang, adalah Carry. Dalam ajang Tokyo Motor Show 2017, Rabu (25/10/2018), Suzuki meluncurkan pikap Carry Open Market Concept.
Kendaraan multi guna bawah (low multi purpose vehicle/LMPV) ini merupakan yang mobil impian keluarga Indonesia di era 1980-an. Harganya yang relatif terjangkau ketimbang Kijang, desainnya yang beragam karena masih karoseri, dan sebelum rombongan Avanza cs masuk ke pasar, Carry sulit tergoyahkan.
Carry Open Market Concept dirancang sebagai mobil toko keliling dengan ruang kabin yang luas dan ramah pelanggan. Desain kendaraan ini seolah mau menjadi penyokong utama ekonomi kerakyatan, sebagai lokasi usaha mobile bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Carry Open-Air Market Concept yang merupakan bentuk baru dari Carry dengan kapasitas kabin yang lebih luas,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation, dalam press conference Suzuki di TMS 2017.
Baca juga : Menu Lezat Suzuki di Tokyo Motor Show 2017
Tampangnya, jauh berbeda dengan Carry yang dipasarkan di Indonesia, termasuk ukuran, dan mesin dibekali. Di Jepang, Carry masuk dalam kategori Kei Car, dibekali mesin 660 cc, tiga silinder, VVT, berpenggerak empat roda (4WD). Dimensinya, punya panjang 3,39 meter, lebar 1,47 meter, tinggi 1,88 meter, dan sumbu roda 1,8 meter.
Carry ini punya pilar B yang lebar, seperti buat dudukan ke kargo bagian belakang yang bisa dibongkar menjadi kompartemen etalase sekaligus kanopi. Contoh kali ini, Suzuki menjadikan Carry ala gerobak, yang menjual sayur dan buah-buahan. Sepertinya, modifikasi lain bisa dilakukan, tergantung jenis usaha si konsumen.
Meski dipasarkan hanya di pasar domestik Jepang, alangkah baiknya kalau Suzuki di Indonesia merespons. Selain buat angkot, tentu kalau Carry bisa menggandeng karoseri lokal untuk meimodifikasi seperti ini, bisa lebih memperluas segmen pasar di Indonesia!