Bedanya Nissan e-Power dengan Mobil Listrik dan Hibrida

Jakarta, KompasOtomotif – Nissan Motor Co. Ltd sudah memperkenalkan sistem gerak baru e-Power yang dibenamkan di hatchback Note pada November tahun lalu. Kini Nissan Motor Indonesia (NMI) sedang mencari peluang agar teknologi itu juga bisa dimasyarakatkan di dalam negeri.

Baca: Mau Dijual, tapi Spesifikasi Nissan Note Bikin Bingung

Awalnya spesifikasi Note e-Power bisa bikin bingung. Pasalnya, meski membawa mesin bensin dan motor listrik, cara kerja model seukuran Honda Jazz dan Toyota Yaris ini berbeda dari mobil listrik ataupun hibrida.

Teknologi e-Power dikembangkan dari mobil listrik Nissan yang paling populer, Leaf. Alih-alih konsumen perlu menyetrum baterai hingga terisi penuh seperti pada Leaf, para insinyur Nissan merancang pengisian baterai dilakukan oleh kerja mesin bensin.

Berkat sistem itu, konsumen tidak perlu menunggu lama saat proses pengisian baterai. Selama mesin tetap bekerja, konsumen bisa menggunakan Note e-Power ke manapun. 

Mesin bensin pada Note e-Power, yaitu HR12DE 1.2L, bekerja khusus hanya menyuplai energi listrik untuk baterai via inteverter yang ada di ruang mesin. Lain dari hibrida, mesin itu tidak menggerakan roda dan lain dari mobil listrik, Note e-Power mendapatkan energi bukan hanya dari baterai tetapi juga mesin.

Saat presentasi di sela test drive Note e-Power untuk media di Karawang, Jawa Barat, Senin (23/10/2017), Masayuki Ohsugi, General Manager R & D NMI menjelaskan, ada lima keunggulan Note e-Power, yaitu irit bahan bakar karena kerja mesin tidak terpengaruh kecepatan, akselerasi dan respon tinggi khas mobil listrik, serta kekedapan kabin setara sedan Teana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.