Tangerang, KompasOtomotif – Program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ditargetkan bergulir mulai tahun depan.
Namun, LCEV baru ini tidak lantas mematikan program yang mendahuluinya, yaitu Kendaraan Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau mobil murah. Padahal sebelumnya sempat beredar isu kalau program mobil murah ini, akan diberhentikan, saat LCEV mulai masuk ke pasar Indonesia.
Kala itu I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) juga masih belum bisa juga memberikan kepastian, ketika ditanyakan soal nasib LCGC. Namun kali ini, dirinya mantap menyatakan kalau program tersebut masih berlanjut.
“Kami akan terus me-mantain program LCGC atau KBH2, karena beberapa pertimbangan. Jadi ketika program LCEV hadir, LCGC masih akan berjalan,” kata Putu saat berbicara pada Indonesia International Automotive Conference yang ke-12 di BSD, Tangerang, Jumat (11/8/2017).
Putu melanjutkan, kalau program LCGC juga akan mengalami pembaruan, terutama soal batasan efisiensi bahan bakar. Di mana di dalam Permenperin Nomor 33 Tahun 2013 yang masih menjadi acuan saat ini, mneyebut kalau konsumsi bahan bakar paling minimal 20 kilometer per liter.
“Saat ini kami sudah bisa mencapai efisiensi bahan bakar sampai 20 km per liter. Namun, program LCGC yang baru harus bisa di-improve lebih dari 20 km per liter,” ujar Putu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.