Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajari Beda Oli Semi dan Sintetik

Kompas.com - 04/08/2017, 08:43 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Bagi pengguna kendaraan bemotor, mobil maupun sepeda motor, sangat familiar dengan oli atau pelumas. Di pasaran, bahkan dikenal sebutan jenis oli yang cukup umum, seperti Sintetik, Semi Sintetik, dan Mineral.

Namun, apa sebenarnya perbedaan masing-masing jenis oli tersebut, yang seing diucapkan di bengkel-bengkel? Lantas bagaimana perbedaan kualitasnya?

Shofwatuzzaki, Shell Lubricants Techical Advisor Indonesia, coba menjelaskan ketiganya. Pria dengan sapaan Zaki ini mengatakan, kalau perbedaan ketiganya hanya dari bahan pembentuk dan pengolahannya.

“Jadi pada awalnya yaitu dari bahan baku base oil-nya, ada yang sintetik, semi sintetik dan mineral. Kalau jenis mineral bahan bakunya dari minyak bumi, sementara sintetik, dari minyak bumi yang sudah diolah kembali, sehingga sifat-sifat yang tidak diinginkan sudah dihilangkan, atau bisa juga dari bahan lain selain minyak bumi,” ujar Zaki Selasa (1/8/2017).

“Kemudian untuk oli semi sintetik, bahan-bahannya campuran, mulai dari bahan sintetik (buatan) yang dikombinasikan dengan mineral, yang bahannya dari minyak bumi,” ucap Zaki ketika ditanyakan KompasOtomotif.

Keunggulan

Zaki menambahkan, khusus untuk jenis sintetik, keunggulannya rata-rata punya kualitas yang lebih baik. Mengapa? Karena sintetik itu oli buatan, karena itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

“Sintetik sifat-sifatnya bisa kita atur, seperti misalnya dibuat tahan panas dan lainnya. Jadi umumnya sintetik itu dipersepsikan lebih bagus dari mineral, dan memang harus lebih bagus, karena dibuat sendiri,” ujar Zaki.

Namun, sampai saat ini belum ada aturan tegas yang mengatur soal perbedaan ketiganya, juga soal keunggulan masing-masing. Pembuat  mesin juga jarang ada yang menganjurkan penggunaan oli sintetik, semi, atau mineral untuk digunakan, tapi merujuk pada standar spesifikasinya.

“Harusnya sintetik lebih bagus karena bahan bakunya sudah dirancang sendiri. Namun bukan berarti semua yang sintetik lebih bagus dari mineral, dan tidak berarti juga semua yang mineral cenderung jelek,” tutur Zaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com