Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Lulusan SMK Binaan Honda Siap Kerja

Kompas.com - 02/08/2017, 15:05 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Astra Honda Technical Skill Contest (AH-TSC) yang diselenggarakan tahunan PT Astra Honda Motor (AHM) untuk mencari bibit unggulan teknisi andal dari SMK binaan Honda hanyalah sarana mempertajam skill.

Sesungguhnya, sekolah yang menerapkan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda sudah punya standardisasi mumpuni agar para lulusan siap terjun ke dunia kerja.

Ada tiga faktor yang menurut Gunardi, MD Tech. Training Center Sr. Analys AHM menjadi standar setiap sekolah dengan KTSM Honda. Hal ini sesuai dengan instruksi presiden tentang link and match dunia pendidikan dan industri.

Baca juga: Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

”Pertama, harus ada kesesuaian kompetensi lulusan SMK dan dunia kerja. Output bisa dicapai dengan strategi penyelarasan kurikulum, supaya benar-benar sesuai dengan kriteria kebutuhan dunia industri,” ucap Gunardi dalam konferensi pers AH-TSC di Astra Honda Training Center, Jakarta.

Kedua, workshop di sekolah, atau disebut laboratorium Honda. Semua SMK binaan Honda pasti didukung dengan peralatan untuk simulasi agar seperti bengkel resmi AHASS. Tujuannya, saat melakukan praktik di sekolah, suasananya sudah dibangun seperti bengkel sungguhan.

”Kalau dulu, pegang obeng saja bingung karena jarang praktik. Dengan begini, mirip dunia nyata dan lebih mudah lulusnya. Atmosfernya kami siapkan agar mereka tidak canggung dan gugup saat benar-benar kerja,” ujar Gunardi.

Baca juga: Kronologi Rendang Sapi 200 Kilogram Willie Salim Hilang Saat Dimasak Meski Dijaga Polisi

Terakhir, kompetensi guru. SMK yang menerapkan KTSM Honda diminta untuk meningkatkan kompetensi guru secara mandiri atau ikut program dari AHM. Dari 302.000 guru produktif, hanya 22 persen yang mempunyai kompetensi. Selebihnya, guru normatif dan adaptif.

Tahun ini, AHM menargetkan 60 persen dari jumlah guru produktif harus punya kompetensi agar lebih banyak berperan.  ”Ini juga jadi pekerjaan utama. Kebetulan ada program pemerintah silver expert, memberdayakan kembali guru purna bakti untuk jadi tenaga ahli sesuai dengan program studi di SMK,” kata Gunardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau