Hati-hati Terguling Berkendara naik SUV

Jakarta, KompasOtomotif – Setiap produk mobil yang diproduksi dan dipasarkan, dalam lembaran spesifikasi kerap dicantumkan data ground clearance (GC). Angka ini merupakan jarak dari dasar ban (yang menyentuh permukaan jalan) sampai sisi terbawah sasis.

Jarak tersebut ternyata juga memengaruhi cara berkendara si pengemudi. Jika tidak disesuaikan, maka bukan tidak mungkin mobil akan terguling. Model mobil Sport Utility Vehicle (SUV) yang biasanya memiliki GC lebih tinggi, dibanding mobil penumpang lain, untuk jalanan dalam kota.

Seperti salah satunya, Honda HR-V, di dalam buku manualnya, disebutkan kalau HR-V memiliki GC yang tebilang tinggi (185 mm). Ini memiliki keunggulan untuk melewati medan yang sulit atau jalan tidak rata.

Namun, disebutkan kalau keuntungan ini juga memiliki risiko, di mana kendaraan memiliki gravitasi tengah yang lebih tinggi. Ini membuatnya lebih rentan tergelincir atau terguling, terutama jika belok mendadak.  Jika itu menurut Honda, argumentasi merek Jepang lainnya dari merek Toyota juga serupa.

“Betul, dengan GC lebih tinggi, dia akan lebih rentan dengan kemampuan body roll-nya. Biasanya, di-owner manual sebuah SUV, dicantumkan peringatan bahwa mobil ini lebih jangkung, sehingga lebih hati-hati saat high speed, terutama di belokan,” ujar Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada KompasOtomotif, Senin (26/12/2016).

“Selain itu, SUV juga bukan mobil untuk ngebut, bahkan kalau diajak balapan, bisa saja kalah dengan mobil yang lebih murah. Namun, memang keunggulannya dirancang untuk jalan jelek, tenaga dan torsi besar. Jadi, jangan salah saat mengendarainya,” ujar Iwan.