Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pedesaan Harus Bisa Murni Indonesia

Kompas.com - 21/12/2016, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – 2017 diperkirakan bakal jadi tahun kelahiran mobil perdesaan, yang sudah masuk agenda pemerintah. Bersama dengan Kementerian Perindustrian, Institut Otomotif Indonesia (IOI) sedang mengembangkan prototipe yang rencananya diperkenalkan 17 Agustus 2017.

Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia pernah mengatakan, mobil perdesaan ini masih akan mengikutsertakan perusahaan otomotif asing, sebagai pendukung pasokan mesin. Sementara selebihnya adalah lokal, dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sampai 90 persen.

Namun, I Made Dana Tangkas, Presiden IOI mengatakan, kalau pihaknya masih berusaha sekuat tenaga untuk bisa membangun mobil perdesaan benar-benar asli Indonesia, tanpa campur tangan perusahaan asing.  Walaupun ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk meminta dukungan.

Baca juga : Mobil Perdesaan Indonesia Hanya Rp 60 Jutaan

“Nanti kami coba lihat dan pelajari, kalau memang kami bisa mandiri, kami akan mandiri. Namun kalau tidak bisa, tahap pertama tentunya perlu bantuan dulu, tapi tahap kedua dan ketiga harus mandiri,” ujar Made, Selasa (20/12/2016).

Made melanjutkan, kalau nantinya  kendaraan perdesaan ini, ditujukan untuk membantu kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan pada petani, peternak atau masyarakat desa lainnya. Saat ini IOI sedang mengadakan lomba desain mobil perdesaan, yang penilaiannya akan berlangsung pada 3-5 Maret 2017.

Baca juga : IOI Selenggarakan Lomba Desain Mobil Perdesaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com