Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tanyakan Kesanggupan Sirkuit Sentul untuk Renovasi

Kompas.com - 15/03/2016, 10:22 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif 
— Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali membuka kesempatan kepada Sirkuit Sentul untuk menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP Indonesia. Namun, pengelola sirkuit yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu belum juga memberikan jaminan.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto menuturkan, pekan lalu, pihak Sirkuit Sentul sudah mengirimkan surat kepada Menpora Imam Nahrawi. Namun, mengenai biaya renovasi, hal itu belum dibahas karena tidak bisa menggunakan dana dari pemerintah.

"Kalau Sentul mau, mana jaminan dana renovasinya? Sampai sekarang belum ada juga, apakah Pak Tinton Soeprapto (Direktur Sirkuit Sentul) dan teman-temannya itu sanggup atau tidak membiayai renovasi sendiri?" kata Gatot menanyakan, di kantor pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016) sore.

Gatot melanjutkan, dalam surat yang dilayangkan kepada Menpora, Tinton tetap menginginkan komitmen fee (pembayaran ke Dorna Sport) berasal dari pemerintah. Permintaannya itu sedang diusahakan, tetapi biaya renovasi harus ditanggung sendiri.

"Saya nanti akan bicara dengan Kementerian Pariwisata tentang hal ini. Apakah memungkinkan atau tidak dana bayar ke Dorna berasal dari pihak Kemenpar. Kita harus mulai membicarakan ini dengan pihak Sentul lebih sering lagi," ujar Gatot.

Sebelumnya, Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sentul, mengatakan, sejak mengajukan diri ke pemerintah ingin menyelenggarakan MotoGP, Sentul sudah menyiapkan kerangka waktu persiapan, termasuk di antaranya renovasi sirkuit sesuai dengan standar MotoGP dibantu Hermann Tilke.

Sentul menanti keputusan pemerintah sebab akhir Maret ini jadwal terakhir Sentul diperbaiki agar bisa mengejar selesai pada 2017. Renovasi Sirkuit diperkirakan menghabiskan Rp 150 miliar. Irawan mengatakan, dana tersebut akan didapat dari pendekatan ke berbagai pihak, khususnya swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com