"Kami membuka pesan untuk membentuk satu forum komunikasi yang terdiri dari pelaku usaha, Gaikindo, Pelindo, IKT, dan sejumlah kementerian terkait soal pembangunan Pelabuhan Cilamaya," jelas I Made Dana Tangkas, Direktur TMMIN di Tanjung Priok, Jakarta Utara (6/5/2014).
Made, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Perusahaan jalur Prioritas (APJP), mengaku terkesan dengan serangkaian rencana pembangunan IKT sampai 2018 mendatang. Tapi, tanpa ada dukungan infrastruktur berupa akses, efisiensi akan tetap sulit tercapai.
Total penjualan mobil di Indonesia pada 2020 diprediksi akan menembus 2 juta unit per tahun, artinya tumbuh hingga 50 persen dari tahun lalu yang cuma 1,1 juta unit. Untuk itu dibutuhkan sokongan infrastruktur yang lebih memadai untuk menopang kinerja ekspor.
"Kami berharap Tanjung Priok dan Cilamaya bisa sama-sama berjalan berdampingan, jangan melihat bisnis ini dari sisi linier, tetapi eksponensial," tukas Bob Azam, Kepala Hubungan Eksternal TMMIN.
Daya Saing
Soal suasana persaingan yang terjadi antara Pelindo II dengan Cilamaya, Armen Amir, Presiden Direktur PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) mengaku tidak khawatir. Fokus perusahaan kini adalah mengembangkan pelabuhan-pelabuhan satelit khusus mobil di beberapa wilayah di Indonesia. Perusahaan sudah melakukan survei dari Belawan, Pekanbaru, Batam, Samarinda, Balikpapan, Belitung, Makassar, dan Surabaya.
"Kami mau menyatukan layanan yang terintegrasi, jadi nanti akan ada satu kantong pembayaran (billing), sehingga lebih efisien," jelas Armen.
Menyangkut rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya, Armen memastikan, IKT punya daya saing. "Perusahaan Jepang pasti akan mencari pelabuhan yang lebih efisien dan produtivitas lebih baik. Saya kan masih punya fasilitas yang lengkap integrasinya, ini yang menjadi daya tarik bagi pabrikan Jepang," beber Armen.
Selain itu, Armen berharap pemerintah segera menyelesaikan akses tol dari Pantura menuju Tanjung Priok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.