Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Berkemas Tinggalkan Australia

Kompas.com - 11/02/2014, 07:49 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Sydney, KompasOtomotif - Setelah Ford dan General Motors, Toyota Motor Corporation memutuskan ikut berkemas dari Australia, menghentikan kegiatan produksi mesin dan perakitan mobil mulai 2017. Produsen #1 Jepang dan dunia ini menjadi produsen terakhir memilih angkat kaki dari Australia karena tidak lagi menguntungkan. 

Sejarah Toyota di Australia bermula pada1963 lalu. Kini, 2.500 orang yang masih bekerja di perakitan Toyota terancam kehilangan pekerjaan. 

Keputusan ini diambil karena pemerintah menurunkan bea masuk dan nilai tukar dollar Australia terhadap dollar Australia yang makin kuat, hampir 50 persen pada 2009-2012. Situasi ini menyebabkan pebisnis melihat impor lebih menguntungkan ketimbang harus merakitnya di negara tersebut.  

"Ketika Ford dan Holden pergi, kondisi akan semakin sulit bertahan sendirian. Ada efek berantai terhadap tenaga kerja, termasuk industri pendukungnya (komponen)," jelas Stephen Walters, Kepala Ekonomis JP Morgan Chase & Companies yang dilansir Bloomberg (10/2/2014).

Ford mengumumkan akan mengakhiri produksinya Oktober 2014, sedangkan GM pada Desember 2017. Total jumlah pekerja di industri pendukung otomotif yang selama ini memasok untuk Ford, GM dan Toyota mencapai 50.370 orang (data pemerintah pusat).

Toyota merupakan eksportir mobil terbesar di Australia dengan mengirim sekitar 73 persen dari 101.424 unit hasil produksi pada 2012 lalu.

"Kami sudah melakukan semua cara untuk mengubah bisnis kami. Kenyataannya terlalu banyak faktor muncul dan  di luar kendali kami. Hasilnya, sulit merakit mobil di Australia," beber Max Yasuda, Presiden Direktur Toyota Australia.

Keputusan Toyota ini membuat Australia kembali ke1925, tanpa industri otomotif. Kemudian, Ford membangun pabrik perakitan perdana di Geelong. Industri komponen dan pendukung pun menjamur dan menyokong aktivitas produksi.

http://en.responsejp.com/article/2014/02/07/216762.html

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau