Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Splash Vakum Karena Isu Mobil Murah

Kompas.com - 28/04/2013, 08:00 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Peluncuran New Splash di Karawang (27), seperti menandai kelahiran kembali Suzuki menggarap segmen city car. Pasalnya, mobil kota itu sempat vakum di pasar nasional dua bulan (Januari- Februari 2013). Selain itu, Karimun juga sudah berhenti dijual sejak September 2012.

Davy Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Distribusi PT Suzuki Sales Indomobil (SIS) mengatakan, dihentikannya sementara penjualan Splash di antaranya kuatnya isu program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC), meski sampai kini tidak jelas, sehingga terjadi kerancuan segmentasi di pasar. Splash yang bermain di kelas city car bisa terimbas kanibalisasi sebagai produk LCGC, maupun sebaliknya.

"Awal tahun isunya regulasi LCGC akan dikeluarkan, ini yang sempat bikin bingung. Kami juga sambil menunggu selesainya pengembangan transmisi otomatis di India," jelas Davy di sela peluncuran New Splash di Karawaci, Jawa Barat, hari ini (26/4/2013).

Pada peluncuran 2010 lalu, Suzuki sengaja mengategorikan Splash sebagai mini MPV, supaya tidak saling "bunuh" dengan Karimun yang mengisi segmen city car. "Penempatan sengaja kami lalukan waktu itu, sekarang kami yakin kalau Splash mengisi segmen city car," beber Davy.

Endro Nugroho, Direktur Penjualan SIS menambahkan, dengan semakin banyaknya merek yang ikut masuk ke city car, seperti Nissan March, Honda Brio, Mitubishi Mirage, dan Toyota Etios Valco membuat situasi pasar saat ini berbeda saat Suzuki melepas Splash, Maret 2010 silam. "Kalau di 2010 penjualan Splash bisa menembus 1.200 unit per bulan, sekarang target kami tetapkan 400 unit per bulan. Angka ini kami nilai paling realistis," jelas Endro. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com