Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nih, Kata Pengunjung IIMS tentang Tata Nano

Kompas.com - 25/09/2012, 08:25 WIB

Jakarta, KompasOtomotif — Ekspektasi tinggi disematkan pada Tata Nano, yang sudah lama mendengung di telinga masyarakat dunia dengan embel-embel mobil murah sejagat. Hal ini pun sama ketika ia datang ke Indonesia untuk dipertemukan langsung dengan konsumen yang mengunjungi IIMS 2012. Mobil asli India itu cukup bikin penasaran dan mendapat tanggapan beragam.

KompasOtomotif
mencoba melakukan jajak pendapat kecil-kecilan dengan menanyai beberapa pengunjung. Ternyata, banyak juga yang suka dan antusias. Seperti pendapat yang dilontarkan Rizky Ilhami, pengunjung yang datang dari Bintaro ini berujar bahwa Tata Nano cukup simpel, cocok untuk anak muda yang masih sekolah atau kuliah.

"Kalau saya sih lebih berpikir untuk gaul anak-anak aja. Kan katanya harganya tidak sampai Rp 90 juta. Saya coba duduk di dalam ternyata enggak sesempit yang saya bayangkan. Pas-lah untuk anak muda buat kuliah," ungkapnya.

Nada positif juga terlontar dari Immanuel Hadi Winarko, yang kemarin (24/9) datang sekeluarga malam-malam. Menurutnya, paling tidak ada banyak pilihan mobil murah untuk konsumen Indonesia. "Modelnya imut banget. Tapi kualitas bodi kayanya tebel yah, beda sama mobil murah merek Jepang. Menurut saya Tata harus lebih banyak sosialisasi. Orang Indonesia susah kalau sudah bicara image merek," ujarnya.

Pesimistis
Dari beberapa pengunjung yang KompasOtomotif wawancarai, ada juga yang melontarkan nada minor tentang Tata Nano, termasuk Shindy Marina, ibu satu anak yang sudah mengamati saksama setiap detail mobil itu. Dia bilang, dijual semurah apa pun, Nano tidak menarik baginya.

"Kok saya nggak pede ya kalau naik mobil sekecil ini. Rasanya kayak belum terlindungi. Tahu sendiri kan Jakarta kayak apa. Saya aja kalau beli mobil yang besar-besar biar merasa lebih aman. Tapi overall, saya salut dengan pengembangan yang dilakukan merek non-Jepang," sebut Shindy yang berprofesi sebagai direktur di sebuah perusahaan garmen itu.

Komentar yang menilai Nano dari sudut pandang teknis kritis dilontarkan Bayu. Dia tidak suka dengan posisi mesin yang ada di bagian belakang mobil. "Saya tahu ada lubang angin di samping bodi untuk itu. Tapi saya nggak sreg aja, susah dilihatnya kalau ada apa-apa," bebernya.

So, bagaimana dengan pendapat Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com