Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Motor Honda Masih #1 di Bengkulu

Kompas.com - 05/01/2010, 07:37 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com — Penjualan sepeda motor di Provinsi Bengkulu, Sumatera, selama 11 bulan pertama 2009 mengalami penurunan 265 persen dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya. Periode Januari-November 2009, penjualan sepeda motor berdasarkan registrasi Samsat Bengkulu hanya 43.000 unit. Periode yang sama tahun sebelumnya 58.583 unit.

Menurut Irwan Prasetia dari Honda Sales Operation (HSO) Bengkulu melalui e-mail kepada Kompas.com mengatakan, penurunan tersebut disebabkan salah satu harga komoditas utama di provinsi tersebut, yaitu kelapa sawit, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2008, harga sawit tandan buah segar (TBS) tertinggi pernah mencapai Rp 1.800 per kilogram. Adapun pada 2009, harga TBS tertinggi hanya Rp 900 per kg. Kelapa sawit, seperti provinsi lain di Sumatera, telah menjadi komoditas utama penggerak roda perekonomian masyarakat Bengkulu.

Kendati demikian, penjualan sepeda motor Honda tetap nomor satu di provinsi ini. Dijelaskan pula, sejak kehadiran HSO di Bengkulu pada 2005, Honda selalu memimpin pasar sepeda motor di provinsi ini. Pangsa pasar Honda di provinsi tersebut pada 2009—berdasarkan data dari Samsat Bengkulu—penjualan Honda selama Januari-November 2009 mencapai 20.397 unit atau menguasai pangsa pasar  47,1 persen. Adapun Yamaha hanya 42 persen.

Kendati demikian, Iwan mengaku bahwa untuk motor matik (skutik), mereka hanya bisa memperoleh pangsa pasar 30 persen. Adapun rivalnya, Yamaha, sebanyak 40 persen.

“Untuk matik, kami masih kalah. Tahun ini, kami punya target untuk bisa meraih pangsa pasar matik 50 persen,” yakinnya.

HSO yakin, penjualan sepeda motor di Bengkulu naik karena harga kelapa sawit semakin stabil. “Tahun ini, kami menargetkan penjualan 28.000 unit,” ucap Irwan melalui e-mail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com