Presiden Kampanye Tetap Dikawal

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota KPU I Gusti Putu Artha mengatakan, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kampanye, tetap mendapatkan jaminan keamanan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Karena hal itu merupakan standar yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2009.

Selain jaminan keamanan dan pengawalan, menurutnya, juga jaminan kesehatan dan protokol kepresidenan. Sebab, semua hal itu merupakan persyaratan yang tetap melekat pada kepala negara. "Tetap harus dikawal Paspampres, jaminan kesehatan dan protokol. Itu standar yang tetap melekat pada diri kepala negara yang merupakan kader salah satu partai politik," katanya.

Lebih lanjut, Putu menjelaskan, pengamanan tersebut tidak menyalahi aturan yang memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik. Namun, diharapkan harus dikurangi jumlahnya. Kalau untuk kegiatan murni kenegaraan mengerahkan semua kekuatan penuh, kalau untuk acara partai cukup separuhnya.

Namun, semua itu harus memerhatikan standar pengamanan terhadap seorang kepala negara. Jangan sampai dengan mengurangi kekuatan tersebut justru menimbulkan persoalan. "Kalau kegiatan kenegaraan mengerahkan 30 personel, pas untuk kampanye ya cukup 15 saja. Tapi ya harus tetap memerhatikan aspek keamanan dan keselamatan kepala negara yang melekat pada pribadi kader tersebut," tandasnya.

Yang tidak diperbolehkan, menurut Putu, adalah menggunakan mobil negara atau tempat-tempat milik negara atau yang dibiayai menggunakan keuangan negara. "Kalau kampanye ya tidak boleh menggunakan mobil RI 1. Atau kalau pas kampanye di Bali ya tidak boleh menginap di Tampaksiring," katanya.