Jakarta, KompasOtomotif – Hasil referendum pada pekan lalu memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE). Dampak kemenangan pihak pendukung Brexit (British Exit) diperkirakan bakal memengaruhi bisnis otomotif global, termasuk terasa di Indonesia.
Pandangannya investasi otomotif di Inggris bakal direka ulang sebab para investor sebelumnya memandang Uni Eropa sebagai satu pasar tapi sekarang Inggris menjadi eksklusif. Perubahan di sektor hulu tentu cepat atau lambat terasa sampai hilir.
Salah satu pihak yang angkat bicara soal itu adalah BMW Group, diwakili perpanjangan tangannya BMW Group Indonesia. Dikatakan BMW Group menghargai keputusan Inggris meninggalkan UN dan akan beroperasi seperti biasa.
Baca juga: Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga
“Hal itu berlaku hingga BMW Group mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan trade relation antara Inggris dengan UE dan juga dengan negara-negara lainnya,” ujar Jodie O'tania Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia, via surat elektronik kepada KompasOtomotif, Kamis (30/6/2016).
Mini
Inggris merupakan pasar terbesar ke-4 buat BMW Group sekaligus rumah bagi dua merek Mini dan Rolls-Royce. Di dalam negeri, BMW Group Indonesia hanya menaungi merek Mini. Sama seperti sebagian besar pasar global Mini, suplai unit ke Indonesia didapat dari pabrik di Oxford, Inggris.
Oxford di Inggris adalah lokasi “jantung” Mini, tempat produksi bodi, pengecetan, dan akhir perakitan. Tempat kelahirannya itu belum berubah walaupun Mini sudah diambil alih oleh BMW pada 1994. Mini sekarang dijual di lebih dari 110 negara.
Jodie mengatakan BMW Group tidak mau berspekulasi dampak terkait operasional setelah Brexit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Otomotif
Brandzview
Regional
News
Travel
Prov
Brandzview
Regional
Prov
Prov
Regional
Hype
Regional
News