Jakarta, KompasOtomotif – Penandatanganan letter of intent (LOI) antara Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan Dorna Sport untuk visibilitas menggelar MotoGP di Indonesia sudah dilakukan pekan lalu. Langkah strategis itu baru setengah langkah, lantas sisanya akan ditentukan dalam kontrak resmi tahun depan.
“Kontrak resmi rencananya Februari (2016). Awal Desember mereka mempelajari LOI yang sudah kita tanda tangani, nanti Februari 2016 adalah kepastian tanda tangan kontrak, apa kewajiban, hak, dan larangan bagi penyelenggara, pemerintah, maupun operator. Dari situ promosi akan kita mulai,” ungkap Imam di Jakarta, Jumat (23/11/2015).
Isi salah satu bagian LOI menyatakan Indonesia meminta kepada Dorna untuk menggelar MotoGP selama tiga tahun, yakni pada 2017, 2018, dan 2019. Penyelenggaraannya dilakukan di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Direktur Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto sehari setelah penandatanganan LOI, bila Indonesia tidak segera mempersiapkan sirkuit memadai maka terkena denda dari Dorna.
Rencananya, modernisasi Sirkuit Sentul akan dilakukan pada awal Desember 2015 dimulai dengan meratakan semua gedung dan membangun kembali fasilitas yang dibutuhkan. Kemudian pada April 2016, aspal akan diganti sesuai standar balap internasional.
Desain sirkuit pun berubah mengikuti rancangan Hermann Tilke. Spesifikasinya lintasan berubah, panjangnya bertambah dari 3,9 km menjadi 4,4 km, melebar hingga 15 m, dan memiliki 14 tikungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.