Adalah Suzuki Karimun yang diluncurkan pertama kali untuk Indonesia, 9 September 1999. Meski sudah melahirkan beberapa generasi, tapi sampai saat ini model pertama yang diluncurkan ini masih banyak peminatnya. Buktinya, harganya masih "selangit", tidak masuk akal jika dipikir dengan akal sehat.
Kalau melihat bursa mobil bekas, tidak sedikit Karimun "kotak" ini ditawarkan Rp 70 juta - Rp 80 juta ke atas. Padahal, banyak model mobil lain, dari merek lain, dengan segmen lebih tinggi, harganya tidak sampai segitu.
Kiki, Ketua Umum Karimun Club Indonesia (KCI), mengatakan, Karimun sebenarnya sudah masuk Indonesia sejak 1998 namun masih diimpor utuh (alias compeletely built up/CBU) dari Jepang. Di Negeri Sakura, Karimun dijual dengan nama asli Wagon R. Pada 1999, Karimun mulai diproduksi di Indonesia menggunakan mesin F10A 4-silinder 1.000 cc.
Tiga tahun kemudian, tepatnya 19 April 2001, KCI terbentuk atas inisiasi Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk mewadahi pemilik Karimun. Kiki mengungkap, setelah 14 tahun dideklarasikan KCI telah menjadi tempat bernaung lebih dari 2.000 anggota dari seluruh Indonesia.
Karimun terus diproduksi di Indonesia hingga 2006 digantikan dengan Karimun Estilo yang berbasis Wagon R versi Maruti Suzuki di India. Karimun Estilo dengan desain bodi lebih membulat menggunakan mesin beda, yaitu F10J 1.100 cc. Di diler mobil bekas, sekarang model ini kurang diminati dibanding Karimun meski pada 2010 Karimun Estilo sudah mendapatkan major change yang mengusung mesin baru, K10B 1.000 cc.
Pada 2012, Karimun Estilo berhenti diproduksi di India, lantas Indonesia mengikutinya. Davy J Tuilan yang saat itu menjabat sebagai Marketing & DND Director SIS pernah mengatakan menyesal menghentikan produksi Karimun Estilo karena program Low Cost Green Car (LCGC) yang dinanti dari Pemerintah Indonesia belum kunjung diundangkan. LCGC akhirnya meluncur pada Juli 2013, SIS jadi peserta dengan Karimun Wagon R berbasis Maruti Suzuki Wagon R dari India.