Jakarta, KompasOtomotif - Pasar mobil nasional bakal tumbuh tidak lazim tahun ini. Kalau biasanya komposisi paruh pertama lebih kecil, tahun ini sebaliknya. Pasalnya, sejumlah aksi spekulasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan konsumen mendorong penjualan sebelum Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan memberlakukan batas uang muka kredit (DP) 30 persen pada Juni 2012.
"Sepanjang kuartal pertama ini sejumlah merek memperbanyak stok di dealer (wholesales). Mereka ingin menggenjot penjualan di semester pertama," komentar Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) di Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2012).
Dijelaskan, peningkatan DP jadi 30 persen dinilai sejumlah kalangan industri otomotif menekan pertumbuhan penjualan. Seperti diketahui, 70-80 persen penjualan mobil baru di Indonesia dilakukan via kredit dengan uang muka rata-rata 10-20 persen.
Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum GAIKINDO mengatakan, sangat mungkin terjadi volume penjualan enam bulan pertama lebih besar dari paruh kedua. "Memang kenaikan DP dipastikan akan mengganggu, cuma berapa penurunannya kami belum bisa pastikan," papar Sudirman.
Meski berdampak negatif, GAIKINDO belum mengubah target penjualan tahunan yang dipatok, 950.000 unit.