Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Siapkan Tim Pemecah Kemacetan di Jakarta, Ini Fungsinya

Kompas.com - 12/02/2025, 18:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyiapkan strategi baru untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota, terutama pada akhir pekan dan libur nasional lewat kehadiran Tim Pemecah Kemacetan.

Ada tiga satuan gabungan yang akan diturunkan, meliputi Direktorat Lalu Lintas, Direktorat Samapta, serta Brimob. Pada operasinya, tim menggunakan 1.339 unit kendaraan roda dua jenis trail.

“Semua kendaraan roda dua di jajaran Polda Metro dan lima Polres di Jakarta sengaja gelar dan diapelkan di Monas Jakarta pusat untuk dicek dan di datakan untuk persiapan pembentukan tim pemecah kemacetan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam keterangannya, Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Ada Operasi Keselamatan 2025, Begini Cara Bayar Tilang ETLE

"Kami membentuk tim pemecah kemacetan yang bisa langsung bergerak ke titik rawan kemacetan dimaksud. Jadi nanti intinya ketika ada kemacetan mudah-mudahan dalam waktu segera 1-2 hari sudah bisa merapat ke tempat yang sangat numpuk,” lanjut dia.

Kapolda menjelaskan, tim ini akan segera diterjunkan ke sejumlah lokasi yang sering mengalami kepadatan, seperti Bundaran HI, Kemang, Tendean, dan Mampang.

Menurutnya, meski pada akhir pekan volume kendaraan di Jakarta menurun hingga 50 persen, beberapa titik justru masih mengalami kemacetan parah.

“Kita lihat di akhir pekan, pegawai yang tinggal di daerah aglomerasi seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang tidak masuk kerja. Harusnya lebih lancar, tapi kenyataannya di beberapa titik masih macet, seperti Bundaran HI,” katanya.

Untuk mengurai kemacetan tersebut, Kapolda menyebut akan ada pengaturan secara khusus. Salah satunya adalah penyesuaian siklus lampu lalu lintas secara diskresi.

Petugas di lapangan akan memberikan prioritas bagi jalur dengan antrean kendaraan terpanjang agar kemacetan lebih cepat terurai.

Baca juga: Catat, Ini Jalur Alternatif Selama Kunjungan Erdogan ke Bogor

“Normalnya traffic light bekerja otomatis, tapi saat macet panjang, kita akan atur manual. Misalnya, kalau di satu jalur antrean sampai satu kilometer, sementara jalur lain hanya 100 meter, yang satu kilometer kita dahulukan dua kali,” jelasnya.

“Biasanya yang mengatur lalu lintas adalah anggota lantas, tapi kali ini kita libatkan Sabhara dan Brimob. Mereka akan patroli untuk memastikan situasi tetap aman dan membantu rekan-rekan yang bertugas di lapangan,” tambah dia.

Petugas juga akan menggunakan pengeras suara (TOA) untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara langsung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pengendara dan mempercepat kelancaran lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau