JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Eropa, terutama merek Jerman, merupakan salah satu pilihan mobil premium yang cukup diminati konsumen Indonesia.
Namun, dari empat merek mobil Jerman yang ada, penjualan Audi tahun lalu bisa dibilang terpuruk.
Baca juga: Bahaya Biarkan Batu Kerikil Bersarang di Alur Ban
Padahal, reputasi Audi sebagai pabrikan mobil premium tidak perlu diragukan lagi.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun 2024, Audi hanya mengirimkan total 25 unit untuk wholesales dan 24 unit untuk retail sales.
Padahal, secara produk, Audi cukup kompetitif dengan trio merek premium asal Jerman, yakni BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen (VW), yang masih berada di bawah naungan Indomobil Group.
Baca juga: Proses Pembangunan Pabrik BYD di Indonesia Hanya 1 Tahun
Ahmad Badawi, Head of Sales PT Garuda Mataram Motor selaku APM Audi di Indonesia, mengatakan bahwa salah satu penyebab penurunan penjualan Audi pada 2024 adalah banyak produk yang terlambat datang ke Indonesia. "Ya memang kemarin varian kami telat masuk, semua telat masuk," kata Badawi di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Badawi tidak merinci lebih lanjut permasalahannya, namun perlu diketahui bahwa semua mobil Audi didatangkan secara utuh (completely built up/CBU) ke Indonesia.
Selain itu, Badawi mengakui bahwa konsumen Audi lebih tersegmentasi dibandingkan merek sejenis lainnya.
Ditambah lagi, jajaran produk Audi di Indonesia sebenarnya tidak terlalu banyak. "Audi sebetulnya karena varian dan modelnya tidak banyak juga. Iya bisa dibilang segmented," katanya.
Berdasarkan situs resmi Audi Indonesia, saat ini Audi memiliki 11 model, yang terdiri dari sedan A4, A5, A6, A7, dan A8, serta SUV Q3, Q5, Q7, dan Q8.
Baca juga: Tiggo Cross Bakal Hadir dengan Desain Elegan dan Fitur Canggih
Selain itu, terdapat dua model lainnya yaitu Audi TT dan R8.
Selain itu, Audi belum memasuki pasar mobil listrik di Indonesia meskipun sudah memiliki model Audi e-tron di pasar global.
Audi masih mempertimbangkan membawa mobil listrik, walau mengakui potensi pasar mobil listrik premium di Indonesia cukup menarik.
Badawi menyatakan bahwa pada tahun 2025, pihaknya akan lebih agresif.
Namun, dia tidak merinci target penjualan, hanya memastikan bahwa Audi akan berusaha lebih baik. "Ya pasti lebih signifikan. Targetnya cukup lumayan. (Untuk penjualan) sedan dan SUV, saat ini lebih banyak SUV, karena memang (tren) sekarang sudah main ke SUV," katanya.
Untuk itu, peluncuran Q8 facelift di awal tahun ini menjadi salah satu upaya untuk kembali bangkit di segmen premium dan diharapkan dapat menjadi penantang BMW X6 dan Mercedes-Benz GLE.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.