JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) mengungkapkan sedang mengkaji penerapan teknologi hybrid pada Low Cost Green Car (LCGC), sebagai bagian dari upaya transisi energi nasional.
Pemerintah mengupayakan agar kendaraan hemat energi ini tidak hanya memenuhi standar efisiensi bahan bakar minimal 1:20 kilometer per liter, tetapi juga mampu menyematkan teknologi elektrifikasi sehingga kendaraan listrik bisa terjangkau ke pasar lebih luas.
Demikian diungkapkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo dalam diskusi Pilar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Industri Otomotif Harus Bangkit yang digelar Forum Editor Otomotif di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Baca juga: Kenali Tanda-tanda AC Mobil Bermasalah
"Tentu kita kaitkan lagi dengan isu pertama. Selain nilai tambah ekonomi, kita juga dituntut melakukan transisi energi. Kemenperin ingin mendorong capaian terbaik, yang sudah dicapai terus dinaikkan," katanya.
"Hal yang bisa disampaikan dalam waktu dekat adalah bagaimana mereka bisa menyematkan elektrifikasi kepada LCGC," lanjut Dodiet.
Kemenperin telah menyampaikan rencana ini kepada pelaku industri, namun keputusan penerapan teknologi hybrid pada LCGC masih memerlukan analisis lebih lanjut.
"Tentunya ini sudah kita sampaikan ke industri. Posisi industri masih menganalisa apakah ini feasible karena banyak hal teknis yang mereka pertimbangkan, di samping mereka sudah investasi untuk model baru," kata Dodiet.
"Kami masih melakukan studi, apakah LCGC ini bisa disematkan teknologi hybrid, baik yang strong maupun mild hybrid," ucapnya.
Melalui langkah ini, Kemenperin berharap bahwa industri otomotif dapat berkontribusi lebih besar pada program elektrifikasi sekaligus memperkuat daya saing industri otomotif nasional dan memperluas akses mobil listrik ke masyarakat.
Baca juga: Upaya Jasa Marga Tangani Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Tol Jabotabek
Diketahui, LCGC merupakan jenis kendaraan yang paling diminati masyarakat Indonesia walau produknya cukup terbatas, meliputi Daihatsu Sigra, Toyota Calya, Honda Brio Satya, serta Toyota Agya serta Daihatsu Ayla.
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari-Juni 2024 kendaraan ini mampu membukukan penjualan 89.928 unit. Jumlah itu berkontribusi sebesar 22 persen terhadap penjualan mobil nasional.
Usulan tersebut lantas mendapat sambutan hangat, salah satunya dari Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi.
"Apa yang dikatakan Pak Dodiet sangat menarik karena saya kira lebih pas jika LCGC disematkan teknologi hybrid. Sehingga tarif PPnBM-nya tetap 3 persen. Ini akan jauh lebih 'main' di pasar," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.