JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, semakin memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Salah satu langkah strategis yang kini dikerjakan adalah pengembangan industri baterai melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi, seperti Universitas Veteran Surabaya dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
“Kolaborasi ini bertujuan menyelaraskan kebutuhan industri dengan penelitian akademik, sehingga riset yang dilakukan dapat menghasilkan solusi konkret,” ujar Moeldoko di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: PPN 12 Persen Jadi Momentum Percepatan Adopsi EV Indonesia
Ia juga menyebutkan bahwa sambutan dari pihak universitas sangat positif. Namun saat ini, kerja sama tersebut masih dalam tahap riset.
Moeldoko menjelaskan bahwa riset ini dilakukan dengan pendekatan take and give yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Sebagai contoh, kami memanfaatkan fasilitas laboratorium UNS untuk pengujian dan pengembangan baterai. Hal ini memberikan kontribusi pada riset akademik sekaligus mendukung kebutuhan industri,” katanya.
Diketahui, baterai menjadi komponen kunci dalam pengembangan kendaraan listrik. Teknologi ini memengaruhi efisiensi, daya tahan, dan biaya produksi kendaraan.
Baca juga: KPK Selalu Merawat Mobil Sitaan supaya Tetap Bernilai Tinggi
Dengan menggandeng akademisi, Moeldoko berharap dapat menghasilkan baterai yang tidak hanya kompetitif secara teknologi tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Ketika ditanya apakah hasil riset baterai ini akan dipamerkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 mendatang, Moeldoko memberikan jawaban optimistis.
“Saya pastikan, baterainya akan tampil di PEVS 2025,” tegasnya.
Di sisi lain, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), produsen bus listrik yang dipimpin Moeldoko, juga sempat menyatakan telah menjalin kerja sama dengan PT Elektrik Baterai Indonesia (ELBI), produsen baterai lokal asal Jawa Timur.
Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantono, menyatakan bahwa penggunaan baterai lokal adalah langkah strategis untuk mendukung industri otomotif kendaraan listrik dalam negeri.
Baca juga: Mana yang Lebih Murah, Biaya Operasional Motor Listrik atau Motor Bensin?
“Baterai buatan ELBI akan digunakan pada bus-bus listrik MAB ke depannya,” ungkapnya.
Achmad Rofiqi, perwakilan PT ELBI, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengembangkan baterai dengan teknologi canggih dan kandungan lokal 100 persen.
Baterai ini kompatibel dengan teknologi pengisian cepat (fast charging), lebih ringan hingga 40 persen, dan dirancang untuk performa optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.