Terjadi Lagi Kasus Tesla Terbakar, Penumpang Tewas karena Pintu Tidak Bisa Dibuka

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan fatal pengguna mobil listrik Tesla di Toronto, Kanada. Pasalnya, mobil mengalami tabrakan dan terbakar hingga menewaskan penumpang di dalamnya.

Dikutip dari The-sun.com, Jumat (15/11/2024), Tesla Model Y yang digunakan menabrak pembatas jalan dan terbakar. Kejadian tersebut merusak sistem kelistrikan dan membuat pintu tidak bisa terbuka dari dalam.

Hanya satu dari empat orang yang selamat karena insiden tersebut. Satu orang berhasil diselamatkan orang lain yang kebetulan berada di lokasi. Dia memecahkan kaca jendela dari luar untuk menyelematkan penumpang.

Baca juga: Tesla Rilis Mobil Taksi Otonom, Tanpa Setir dan Pedal

"Anda tidak bisa membuka pintunya. Saya berasumsi dia (korban) juga mencoba membuka pintu dari dalam, karena dia cukup putus asa untuk bisa keluar," ujar Rick Harper, pria yang menolong korban.

Dok. The Sun Tesla Model Y terbakar, pintu tidak bisa terbuka dan menewaskan penggunanya

Harper mengatakan, dia tidak tahu apakah karena baterainya atau ada masalah lain. Tapi, yang jelas pintu tidak dapat terbuka. Sebelum dia memecahkan kaca, asap tebal juga memenuhi kabin hingga tidak terlihat ada orang di dalamnya.

Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mobil menabrak pembatas jalan dalam kecepatan tinggi. Tapi, pemicu kebakaran hingga saat ini masih dalam proses investigasi.

Baca juga: Tesla Model Y Jadi Mobil Terlaris di Dunia

Tesla Model Y menggunakan gagang pintu model flush. Gagang pintu tersebut akan rata dengan permukaan bodi saat terkunci. Hanya pengemudi dan penumpang yang bisa membukanya dari dalam.

Kompas.com/Donny Tesla Model Y

Sementara, menurut Kapten Randy Schmitz dari Calgary Fire Department, dalam kecelakaan, sistem elektronik pada pintu Tesla bisa mengalami kerusakan hingga tombol untuk membuka kuncinya tidak berfungsi.

Dalam kondisi darurat, Tesla memiliki mode manual. Namun, para ahli khawatir fitur ini tidak mudah ditemukan dalam situasi tekanan tinggi.

Insiden tersebut bukan tidak mungkin terjadi pada mobil listrik merek lain. Sebab, banyak mobil listrik sekarang yang mengandalkan elektronik untuk mekanisme pengunciannya.