KLATEN, KOMPAS.com - Truk Over Dimension Overloading (ODOL) masih sering ditemukan di jalan. Padahal truk yang membawa beban terlalu banyak berdampak buruk pada banyak hal.
Setidaknya ada 4 kerugian yang mengancam beberapa pihak dari eksisnya truk ODOL ini. Sehingga, penertibannya harus menjadi perhatian oleh semua pihak, khususnya pemerintah jangan ragu-ragu untuk memberantas peredaran truk ODOL.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan truk ODOL bisa karena desainnya dan bisa karena operasionalnya.
Baca juga: Awas Truk ODOL Berisiko Tinggi Mengalami Rem Blong
“By design jika konstruksi kendaraannya yang diubah, sedangkan by operation, konstruksi kendaraannya tetap, namun muatannya melebihi batasan maksimum dimensi, keduanya bentuk pelanggaran,” ucap Wildan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Setidaknya ada 4 hal yang disebabkan oleh truk ODOL, bahkan dapat merugikan banyak pihak:
1. Rem blong
Wildan mengatakan, bobot muatan truk ODOL diluar batas aman membuat truk berisiko tinggi mengalami rem blong, berkat besarnya gaya dorong ke depan saat proses pengereman.
“Truk ODOL berisiko mengalami rem blong, terutama pada jalan menurun, risiko brake fading lebih tinggi, muatan yang lebih berat akan membuat gaya dorongnya besar, saat terjadi pengereman rem akan bekerja lebih berat, ” ucap Wildan.
Baca juga: Update Kecelakaan Tol Cipularang Km 92: Dugaan Penyebab, Data Korban, dan Nasib Sopir Truk
2. Memicu tabrak belakang di tol
Wildan mengatakan, truk ODOL akan menciptakan kesenjangan performa ketika melaju di jalan tol dengan kendaraan lainnya.
“Bahaya kelebihan muatan ini adalah pada kecepatan maksimum yang sangat rendah (maksimal di tol 40 Kpj), ini yang menyebabkan tabrak depan belakang jika truk ODOL masuk jalan tol,” ucap Wildan.
Wildan mengatakan, manuver truk yang cenderung terlalu lambat akan menciptakan gap kecepatan yang tinggi. Semakin besar selisih kecepatan, maka risiko terjadinya kecelakaan makin besar.
Baca juga: Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Diduga Truk Rem Blong di Jalan Menurun
"Kecepatan mereka sangat rendah di jalan tol, sehingga selisih kecepatan menjadi sangat tinggi. Penyebabnya akan menurunkan waktu reaksi pengemudi kendaraan kecil yang sedang melaju kencang, risiko tabrak belakang meningkat," kata Wildan.
Belum lagi kalau truknya berpindah lajur secara tiba-tiba dengan akselerasi yang sangat rendah. Akibatnya pengemudi di belakang kaget dan tidak mampu bereaksi, tabrak belakang sulit dihindari.
3. Merusak jalan
Wildan mengatakan, truk ODOL menjadi penyebab jalan rusak karena bobotnya yang terlalu berat. Konstruksi jalan sebenarnya sudah dirancang khusus bisa menopang bobot kendaraan di atasnya.
Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang Km 92, Truk Gagal Kurangi Kecepatan
4. Merusak kendaraan
"Mereka selalu mengencangkan baut roda saat truknya dibebani berlebihan. Akibatnya banyak truk mengalami patah baut sehingga menyebabkan kemacetan luar biasa," ucap Wildan.
Wildan menemukan, truk yang ODOL hampir semuanya mengencangkan baut roda secara berlebihan. Bahkan menggunakan impact gun yang membuat baut roda malah tidak kuat dan patah saat membawa beban.
"Pada saat dimuat berlebihan, tekanan angin bannya dinaikkan dan bautnya dikencangkan agar bisa menopang beban yang berlebih," kata Wildan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.