JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli mobil bekas dapat menjadi alternatif cerdas untuk memiliki mobil berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya sebesar mobil baru. Namun, ada risiko tersendiri jika kondisi mobil ternyata membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya mahal.
Untuk itu, calon pembeli perlu mengetahui langkah-langkah untuk menghindarkan dari pengeluaran tak terduga setelah pembelian.
"Memeriksa riwayat servis dan memastikan tidak ada kerusakan besar pada mesin atau sistem kelistrikan adalah hal utama yang harus dilakukan calon pembeli," kata Agus, pemilik Autohaus di Jakarta Pusat, kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Pilihan Helm Berbahan Serat Karbon Buatan Lokal, mulai Rp 2,8 Juta
Agus menambahkan, pengecekan kondisi komponen utama seperti transmisi, suspensi, dan rem juga penting karena perbaikan di sektor-sektor ini dapat menghabiskan biaya yang signifikan.
"Jangan hanya perhatikan tampilan luar kendaraan, karena kondisi mekanis jauh lebih krusial. Biasanya, kami sarankan pembeli untuk melakukan uji coba langsung atau membawa mekanik terpercaya untuk pengecekan detail," ujarnya.
Selain itu, Agus merekomendasikan calon pembeli untuk mempertimbangkan mobil bekas dengan garansi dari dealer, yang bisa mengurangi risiko pengeluaran untuk perbaikan.
"Mobil bekas bersertifikasi atau yang dijual dengan garansi memberikan jaminan lebih bagi pembeli, dan biasanya kendaraan tersebut sudah melalui pemeriksaan ketat," kata Agus.
Baca juga: Mazda CX-9 Terbakar di Area Parkir Pameran IMOS 2024
Dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mempertimbangkan opsi garansi, pembeli mobil bekas dapat menghindari biaya perbaikan mahal dan mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan harapan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.