Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Mengemudi yang Bisa Bikin Kampas Kopling Terbakar

Kompas.com - 01/11/2024, 11:02 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian pengemudi, bau kampas kopling yang terbakar sering kali muncul tanpa disadari, terutama setelah berkendara dalam kondisi macet atau di tanjakan.

Bau ini bisa menjadi tanda bahwa ada kebiasaan mengemudi yang kurang tepat, yang lama-kelamaan dapat merusak kopling dan menyebabkan performa kendaraan menurun.

"Seringnya menahan setengah kopling saat berada di kemacetan atau tanjakan bisa memicu panas berlebih pada kampas kopling, sehingga menyebabkan baunya terbakar," kata Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2024).

Baca juga: Pilihan Helm Berbahan Serat Karbon Buatan Lokal, mulai Rp 2,8 Juta

Lung menjelaskan, kebiasaan ini bukan hanya membuat kampas kopling cepat aus, tetapi juga mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan.

"Ketika pengemudi terus menahan setengah kopling, gesekan yang terjadi berlebihan dan menyebabkan keausan dini. Akibatnya, kampas kopling bisa cepat habis, dan pengemudi mungkin harus menggantinya lebih sering," ujar Lung Lung.

Kampas kopling mobil mulai aus.Gardaoto Kampas kopling mobil mulai aus.

Selain itu, Lung merekomendasikan agar pengemudi menggunakan rem tangan saat berhenti di tanjakan dan menghindari menahan kopling terlalu lama.

"Memanfaatkan rem tangan akan mengurangi tekanan pada kopling, terutama saat mobil berhenti di tanjakan. Hal sederhana ini bisa membantu menjaga kopling dalam kondisi yang lebih baik," ucap Lung Lung.

Baca juga: Mazda CX-9 Terbakar di Area Parkir Pameran IMOS 2024

Dengan menjaga kebiasaan mengemudi yang benar, pengemudi tidak hanya menghindari bau kampas kopling terbakar, tetapi juga dapat memperpanjang usia kopling dan menjaga performa kendaraan lebih optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau