JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata memang masih saja terjadi sampai sekarang. Bahkan terakhir ada bus yang mengangkut 33 penumpang menabrak pembatas jalan di Pekalongan, Jawa Tengah.
Kecelakaan bus tentu jadi momok ketika mau melakukan perjalanan jauh bersama banyak orang. Cuma yang bikin miris adalah kecelakaan terus terjadi, seperti tidak ada langkah pencegahan dari pihak berwajib.
Menurut Jusri Pulubuhu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, ketika memilih bus buat disewa, calon penyewa harus aktif cari tahu tentang kendaraan yang mau dipilih.
Baca juga: PO Pandawa 87 Luncurkan Dua Sleeper Bus Baru, Edisi Spesial 1 Dekade
View this post on Instagram
"Caranya, kita pilih bus yang punya nama, lihat track record. Cek di Google, kecelakaan + nama busnya, lakukan riset, evaluasi mandiri, dari kasus-kasus kecelakaan," kata Jusri kepada Kompas.com, Minggu (20/10/2024).
Pemeriksaan sendiri ini perlu dilakukan karena dari pihak berwajib tidak ada arahan atau rekomendasi bus yang baik. Jadi cuma bisa dilakukan sendiri oleh calon penyewa.
Baca juga: Brio Satya Jadi LCGC Terlaris September 2024, Sigra-Calya Mengikuti
"Kemudian tidak memilih bus yang bukan PO (Perusahaan Otobus). PO itu dia punya armada, bengkel, sopir, jangan pilih yang travel, tidak ada bengkel, bus tahun berapa, pakai sopir tembak," kata Jusri.
Makanya jangan pilih bus dengan nama yang kurang familiar di telinga. Lebih baik cari yang memang sudah terkenal dan bisa dipertanggungjawabkan, jangan menggantung keselamatan ke bus yang tidak layak jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.