Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kerusakan Serius Akibat Memutar Setir saat Mobil Berhenti

Kompas.com - 19/10/2024, 07:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggerakkan setir saat mobil dalam keadaan diam kerap dilakukan oleh pengemudi, terutama ketika ingin mengatur posisi kendaraan tanpa harus memajukan atau memundurkan mobil.

Namun, kebiasaan ini ternyata dapat berdampak buruk pada komponen kendaraan, terutama pada sistem kemudi. Meskipun tampak sepele, tindakan ini berpotensi mempercepat kerusakan pada beberapa bagian penting kendaraan.

Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, menggerakkan setir saat mobil tidak bergerak bisa memberikan tekanan yang besar pada komponen kemudi.

Baca juga: Mazda Kembali Tunjukkan Eksistensi Menjadi Ikon Gaya Hidup

"Bakal membebani tie rod, ball joint, dan power steering. Beban yang berlebihan ini bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen-komponen tersebut, memperpendek masa pakainya, dan mengurangi performa sistem kemudi secara keseluruhan,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2024).

Lebih lanjut, Lung Lung menjelaskan, bahwa kebiasaan ini juga dapat menyebabkan keausan pada ban lebih cepat dari yang seharusnya.

Ilustrasi ban mobil.Honda Prospect Motor Ilustrasi ban mobil.

Ketika ban tidak bergerak namun setir diputar, permukaan ban akan mendapatkan tekanan yang tidak merata, yang dapat mengakibatkan keausan tidak normal.

“Selain itu, putaran setir juga akan terasa lebih berat dan kurang responsif. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, biaya perbaikan yang diperlukan bisa cukup tinggi,” kata Lung Lung.

Baca juga: Ada Pesta Rakyat di Sudirman-Thamrin, CFD Akhir Pekan Ini Ditiadakan

Sebagai solusinya, Lung Lung menyarankan agar pengemudi selalu melajukan mobil, meski hanya sedikit, sebelum memutar setir.

Hala ini bisa meringankan beban pada komponen-komponen penting tersebut dan membantu memperpanjang umur kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau