Sementara untuk pengemudi, informasi terkait kebutuhan offroad dari instrument cluster di balik setir cukup lengkap, mulai dari sudut kemiringan kendaraan, arah mata angin, hingga ketinggian kendaraan.
Konsol tengah terdiri dari model transmisi konvensional, dua cup holder, serta sejumlah tombol untuk menunjang berkendara seperti mode berkendara, auto hold dan electric parking brake.
Pada baris kedua, untuk penumpang belakang ruang kaki dan kepala masih cukup luas, terutama bagi mereka yang memiliki tinggi 168 cm. Terdapat armrest dan AC di konsol tengah yang menambah kenyamanan penumpang.
Kursi baris kedua juga dapat dilipat dengan mudah sesuai kebutuhan. Jika kursi direbahkan ruang penyimpanan di kabin belakang diklaim mencapai 600 liter.
Bicara soal safety, BJ-40 belum dibekali ADAS. Tetapi perangkat keamanan standar seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD), Electronic Stability Programme (ESP) dan Emergency Brake Assist (EBA) sudah disematkan.
Selain itu, ada juga Traction Control System (TSC), Hill Ascent Control (HAC), Hill Descent Control (HDC), Electronic Parking Brake (EPB), hingga ISO-FIX dan airbag pengemudi dan penumpang.
Lantas bagaimana rasa berkendara BJ-40 Plus?
Saat berada di kecepatan rendah, raungan suara mesin turbo cukup terdengar. Melewati jalan senggang, mulai menginjak lebih dalam pedal gas, ada sedikit ‘lag’, namun tenaga yang dihasilkan pada putaran bawah cukup terasa.
Menginjak pedal gas lebih dalam lagi putaran tenaga tengah sampai atas terasa terus mengisi. Ingin merasakan secara penuh performa BAIC BJ-40 Plus, langsung pilih mode sport. Hasilnya, tenaga jauh lebih optimal.
Saat meluncur di jalan bergelombang atau speedtrap, bantingan suspensi cukup terasa. Ketika bermanuver, SUV bongsor asal Tiongkok ini terasa limbung, namun masih dalam batas wajar. Mengingat dimensi mobil yang bebas, ada sedikit kesulitan saat hendak menyalip beberapa kendaraan.
BJ-40 Plus sudah dibekali dengan fitur auto hold yang berfungsi untuk menahan kendaraan tanpa pengemudi harus menginjak pedal rem. Fitur ini sangat berguna ketika melewati kondisi jalan macet dengan kondisi stop and go.
Data di atas kertas, BAIC BJ-40 Plus mengusung mesin 2.000 cc turbo inline 4 cylinder 16 valve, yang mampu menghasilkan tenaga 221 Hp pada 5.500 rpm dan torsi 380 Nm pada 1.750-4.500 rpm.
Menyoal konsumsi bahan bakar, BJ-40 Plus tidak bisa dibilang irit namun tidak sampai boros. Selama beberapa hari mencoba di jalur perkotaan melewati macetnya jalan kota, serta senggangnya tol dalam kota, konsumsi BBM rata-rata bisa mencapai 12,2 liter per 100 kilometer atau 8,1 kilometer per liter (kpl).
Namun tentu saja angka tersebut tidak bisa dijadikan patokan, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi masalah konsumsi bahan bakar, mulai dari kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, bahan bakar yang digunakan, kondisi kendaraan, beban barang yang dibawa di kabin, dan sebagainya.
Sementara soal biaya perawatan BAIC memberikan gratis servis hingga 80.000 Km. Baru pada Km 90.000 sampai 100.000 pemilik perlu mengeluarkan biaya servis. Namun, biaya tersebut tergantung kondisi mobil pada saat pengecekan, sehingga pihak perseroan belum bisa memastikan.
Begitupun dengan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang belum diketahui besaranya, mengingat unit sport utility vehicle (SUV) dari China merupakan pendatang baru di Tanah Air.
Baca juga: Khusus Mobil Matik, Radiator Sudah 150.000 Km Wajib Diganti
Singkatnya, BJ-40 Plus bisa menjadi pilihan bagi Anda yang mengincar mobil SUV tangguh untuk offroad dengan mesin bertenaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.