JAKARTA, KOMPAS.com - Turun mesin adalah istilah yang sering kali membuat pemilik motor khawatir. Proses ini mengacu pada tindakan membongkar mesin motor secara menyeluruh untuk memperbaiki kerusakan serius yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan perbaikan ringan.
Mungkin tak sedikit pemilik motor yang masih bertanya-tanya, kapan sebenarnya motor perlu mengalami turun mesin dan apa penyebab utamanya?
Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kelalaian dalam perawatan atau penggunaan motor dalam jangka panjang tanpa pemeriksaan komponen vital secara berkala.
Baca juga: Umar Abdullah Wakili Indonesia di FIA Motorsport Games 2024 Valencia
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor, turun mesin pada motor bisa terjadi ketika komponen internal mesin sudah mengalami kerusakan parah.
“Turun mesin itu dibutuhkan kalau sudah ada masalah di bagian mesin seperti piston yang aus atau kruk as yang mulai goyang. Biasanya, gejala awalnya motor terasa kehilangan tenaga atau muncul suara aneh dari mesin,” kata Purnomo kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, jik hal ini dibiarkan lebih lama, maka kerusakannya bisa merembet ke komponen lain. Inilah yang membuat biaya perbaikan jadi lebih mahal.
Ia juga menambahkan bahwa tanda-tanda lain yang menunjukkan motor perlu turun mesin adalah kebocoran oli yang tidak bisa diatasi hanya dengan mengganti gasket atau paking.
"Mesin yang sering overheat juga bisa menjadi indikator bahwa ada komponen yang sudah aus dan harus segera diganti," kata Purnomo.
Baca juga: Begini Rasanya Jajal BAIC BJ-40 Plus di Medan Off Road
Proses turun mesin sendiri membutuhkan waktu dan tenaga, sehingga penting untuk memastikan perawatan rutin dilakukan agar kondisi ini bisa dihindari selama mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.