Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Lengkap BMW G310GS dari Desain sampai Biaya Perawatan

Kompas.com - 14/10/2024, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BMW Motorrad di Indonesia punya lini keluarga GS yang lengkap. Buat paling murah, tersedia G310GS, model petualang dengan mesin satu silinder 313cc.

Kompas.com dapat kesempatan buat mengetes motor ini beberapa hari. Pada tulisan kali ini akan dibahas lengkap mulai dari desain, spesifikasi dan fitur, rasa berkendara on-road dan off-road, sampai biaya kepemilikannya.

Walau dibilang paling murah di keluarga GS, banderol G310GS kini mulai Rp 159,9 juta untuk warna hitam. Kalau yang special colour, lebih mahal Rpp 6 juta atau jadi Rp 165,9 juta.

Baca juga: Biaya Kepemilikan BMW G310GS buat Setahun, Cuma Rp 30.000-an Per Hari


Desain BMW G310GS

Secara keseluruhan, bodi G310GS berbeda dari basisnya yakni G310R. Bentuknya dibikin lebih kekar dan tinggi, serta ada sepatbor paruh bebek layaknya motor petualang pada umumnya.

Bagian atas lampu utama yang sudah LED dan ada DRL, dipasang visor yang sebenarnya tidak terlalu tinggi. Kemudian dari samping ada ornamen seperti sayap berwarna silver dengan logo BMW di atasnya.

Bentuk tangkinya besar ditambah ada stiker putih yang kontras bertuliskan GS. Serta di bagian plastik bodi, ada emboss juga bertuliskan G310 sebagai identitas dari motornya.

Baca juga: Penjualan Mobil Grup Astra Masih Minus 15 Persen

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Kelihatan juga mesin 313cc satu silinder BMW yang dilindungi rangka tubular space frame. Uniknya leher knalpot G310GS ini bukan ke arah depan, tapi ada di belakang.

Kalau ke belakang, tarikan bodinya kelihatan agresif. Belum lagi diberi warna silver yang kontras, seperti menyambung dengan behel belakang yang ada dudukan juga buat boks.

Buat lampu belakang dan sein sudah LED semua dan dipasang ke sepatbor. Jadi bagian bodi kelihatan makin agresif.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Spesifikasi dan Fitur BMW G310GS

BMW G310GS dilengkapi mesin 313cc satu silinder yang menghasilkan tenaga 34 TK di 9.250 RPM dan torsi 28 Nm di 7.500 RPM.

Tenaga dan torsi tadi disalurkan ke roda belakang pakai transmisi manual enam percepatan. Mesinnya dilengkapi dengan Engine Drag Torque Control yang diklaim bikin perpindahan antar gigi yang tanpa entakan.

Kemudian di sisi putaran gas, sudah dilengkapi dengan Ride by Wire yang diklaim lebih nyaman buat jalan. Belum lagi tuas rem dan kopling yang bisa disetel jaraknya, jadi bisa disesuaikan dengan keinginan.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

 

Pada bagian instrumen cluster, pakai model digital yang penuh informasi. Seperti indikator sisa bensin, , putaran mesin, kecepatan, posisi gigi, trip1 dan trip2, konsumsi BBM rata-rata, konsumsi BBM real time, jarak tempuh, jam, dan interval servis saat pertama kali dikontak on.

Buat dimensinya, G310GS punya panjang 2.075mm, tinggi 1.230mm, dan lebar 880mm. Tinggi jok ke tanah lumayan jauh, yakni 835mm, masih pas buat pengendara yang postur tingginya sekitar 170cm.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Kapasitas tangkinya 11,5 liter, bobotnya mencapai 175 Kg dan masih sanggup sampai 345 Kg. Suspensi depan model upside-down berdiameter 41mm dan belakang monoshock dengan setelan pre-load.

Pada bagian pengereman, di depan menggunakana cakram berukuran 300mm dengan kaliper empat piston yang dipasang radial. Sedangkan yang belakang, ukuran cakramnya 240mm dengan kaliper sau piston, sudah ABS.

Baca juga: Cek Pilihan Mobil Matik Baru di Bawah Rp 250 Juta Bulan Ini

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Rasa Berkendara BMW G310GS di Aspal dan Off-road

Penguji mencoba motornya di rute perkotaan, dari Jakarta ke Bogor dan sebaliknya. Buat posisi duduk, dengan postur 178 cm, kaki menapak sempurna dan agak menekuk, tangan juga rileks karena setang yang tinggi.

Buat performa dari mesin, tenaga dan torsi tersebut memang di atas kertas ada di putaran mesin yang tinggi. Cuma buat torsinya sudah besar di sekitar 2.000 RPM, jadi bisa dibilang sudah 'narik' dari putaran yang rendah.

Soal kopling, G310GS bisa dibilang punya tuas kopling yang ringan. Berkat putaran mesin saat idle yang cukup tinggi, cukup buka kopling perlahan maka motor akan melaju, pas buat dipakai macet-macetan.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Bicara soal suspensinya, di depan pakai model upside down berdiameter 41mm dan belakang monoshock. Buat di jalan raya sebenarnya sangat empuk, polisi tidur dengan mudah dilibas dan rasanya tetap nyaman.

Kemudian dari sisi pengereman, G310GS dilengkapi dengan cakram ganda yang cenderung pakem. Tapi memang karakter suspensi yang empuk, saat pakai rem depan cukup keras, motor seperti menunduk.

Kekurangannya dari G310GS, mesin relatif panas saat dipakai di tengah kemacetan. Saat suhu berada di atas 100 derajat celsius, kipas akan menyala, menjaga mesin tetap berada di suhu optimal buat bekerja.

Baca juga: Penjualan Mobil Grup Astra Masih Minus 15 Persen

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Tapi saat sudah jalan sedikit dan suhu turun ke 95 derajat celsius sampai 98 derajat celsius, kipasnya sudah mati lagi. Panas mesinnya merata ke sisi kiri dan kanan kaki, tapi tidak begitu mengganggu kalau jalanan lancar.

Kalau dipakai off-road, kondisi yang dilewati diisi dengan jalan berbatu yang tidak rata. Serta jalanan yang dekat dengan sungai, penuh dengan pasir yang lunak dan batu kerikil.

Saat penguji berdiri atau agak jongkok, foot peg atau dudukan kaki terasa kokoh. Setang yang lebar juga bikin manuver ketika badan tidak duduk lebih nyaman dan leluasa.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Idealnya, saat masuk jalanan yang non aspal, ABS buat roda belakang dimatikan. Cuma di G310GS, setelan ABS tidak bisa dimatikan, alias akan selalu menyala, efeknya motor jadi sulit buat dipakai sliding dengan cara menginjak rem belakang dengan keras.

Walau begitu, G310GS tetap masih nurut dibawa ke trek off-road. Ketika melewati jalanan tidak rata, mesin 313cc dengan tenaga 34 TK dan torsi 28 Nm mumpuni melibas berbagai kondisi.

Baca juga: Rossi Akui Perselisihannya dengan Biaggi Adalah Salahnya

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Bantingan suspensi depan dan belakang yang travelnya sampai 180mm juga tidak mentok saat diuji. Jadi buat melewati berbagai jalan, rata dan tidak, bisa dilewati dengan aman.

Bisa dibilang, sesuai dengan nama GS yang dibawa, G310GS masih mumpuni buat dipakai ke jalanan yang tidak rata dan non-aspal. Tenaganya ada, torsi juga mumpuni, bobotnya juga cuma sekitar 175 Kg, tergolong ringan buat motor petualang.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Biaya Kepemilikan BMW G310GS

Buat biaya servis G310GS, berdasarkan informasi yang Kompas.com dapatkan, jumlahnya berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Servis dilakukan rutin setiap 10.000 Km atau satu tahun, mana yang lebih dulu.

Kalau dianalogikan dalam satu tahun motor digunakan sejauh 20.000 Km, maka biaya servisnya berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

Buat ongkos BBM selama setahun, penguji hitung antara jarak tempuh (20.000 Km) yang dibagi dengan hasil tes konsumsi BBM. Hasilnya nanti akan muncul berapa total liter yang dipakai setahun, dikali dengan harga BBM.

Baca juga: Jajal Motor Listrik Alva Cervo Q buat Keliling Jakarta

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Berdasarkan pengetesan yang Kompas.com lakukan, memakai metode full to full, G310GS mencatatkan konsumsi BBM 27 Km per liter. Maka buat digunakan sejauh 20.000 Km, butuh BBM sebanyak 741 liter.

Jika dikalikan dengan harga BBM RON 92 (Pertamax) di Oktober 2024 yang harganya Rp 12.100 per liter, maka setahun butuh biaya sebanyak Rp 8.966.100.

BMW G310GSKOMPAS.com/ADITYO BMW G310GS

Jadi selama satu tahun, biaya kepemilikan BMW G310GS termasuk biaya servis dan BBM, totalnya jadi mulai Rp 11.966.100 sampai Rp 12.966.100. Maka per bulannya mulai Rp 900.000-an atau Rp 30.000-an per hari.

Buat pajak tahunannya yang akan dibayar pada tahun kedua setelah kepemilikan adalah sebesar Rp 2,3 jutaan (DKI Jakarta). Cuma besarannya akan berbeda-beda, tergantung daerah registrasi kendaraannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau