JAKARTA, KOMPAS.com - Beli mobil bekas (mobkas) bisa susah, tapi mungkin juga mudah. Jika tidak teliti konsumen bisa mendapat unit "busuk" yang ke depan malah menyusahkan karena banyak jajan atau ganti suku cadang.
Untuk meminimalisir hal tersebut, saat ini bermunculan jasa inspeksi yang memberikan penilaian kepada calon konsumen. Namun, rupanya inspektur mobil bekas seperti ini bukan "musuh" utama pada pedagang mobil.
Baca juga: Tekad Pajero Indonesia Family Jadi Komunitas yang Modern
Rama dari showroom mobkas Rama Dagang Mobil (RDM) di Cinere, Depok, Jawa Barat, mengatakan, musuh utama pedagang mobil bukan inspektur tapi jika konsumen bawa teman atau orang bengkel.
"Lebih baik lebih inspektor yang benar, karena ada catatannya," ujar Rama kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
"Ketimbang konsumen bawa teman atau orang bengkel itu sudah pasti sok tahu. Kalau saya mendingan sekalian inspektor kalau butuh detail," ujar Rama.
Baca juga: Perawatan Ban Mobil Listrik Berbeda dengan Ban Mobil Konvensional
Pria yang lama jadi wiraniaga mobil baru pabrikan Jepang ini mengatakan, teman atau orang bengkel bawaan calon konsumen biasaya lebih "sok tahu" ketimbang inspektor.
"Soalnya kebanyakan mencari jeleknya saja supaya kelihatan wuih jago loe, nemuin loe. Padahal tidak juga. Kalau inspektor ada datanya," ujar Rama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.