JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Manajer Umum Perencanaan Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja memastikan komitmennya untuk mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik sebagai alat transportasi jalan di Indonesia.
Langkah tersebut sehubungan dengan upaya perusahaan mengurangi emisi gas buang dan target pemerintah dalam menuju netralitas karbon alias Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang.
Komitmen dimaksud akan direalisasikan melalui strategi yang dinamakan multi-pathways. Mengingat kebutuhan masyarakat atas kendaraan bermotor di Indonesia sangatlah luas dan beragam.
Baca juga: Pemerintah Tantang Astra Produksi Mobil Listrik di Indonesia
"Mungkin saat ini strateginya bukan hanya battery electric vehicle, karena juga dalam menurunkan karbon itu banyak teknologi yang bisa dipakai," ucap Resha di Jakarta, Selasa (25/9/2024).
"Ini tantangan bagaimana kita bisa memberikan pelayanan, memberikan jasa, sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk mengkoneksikan hal tersebut, kami sepakat untuk menerapkan strategi multi-pathways," lanjut dia.
"Kalau multi-pathway itu ada hybrid, ada electric vehicle, ada fuel vehicle, ada juga flex fuel vehicle, itu yang saat ini kami jalankan," jelasnya.
Terlebih, pangsa pasar industri otomotif dalam negeri masih punya potensi yang cukup besar dalam perkembangannya. Apalagi saat ini pemerintah tengah menggencarkan kendaraan listrik baik yang berbasis baterai maupun hybrid.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Surya Bali di Pati, Pembiaran Aksi Ngeblong
"Sehingga perjuangannya memang untuk mengedepankan sustainability (kendaraan), bagaimana kita (mengoptimalkan) market yang ada, itu masih sangat panjang sih kalau dilihat," katanya.
Resha membandingkan gambaran potensi pasar otomotif di Indonesia dengan Jepang. Secara geografis luas wilayah Indonesia lebih besar di banding Jepang yang hanya sebesar 370 ribu kilometer (km).
Selain itu, pasar otomotif di Jepang sebanyak 4-5 juta dari total penduduk sebesar 120 juta. Sementara itu di Indonesia market otomotif belum mencapai 1 juta dari total populasi sebanyak 270 juta.
"Nah di sini adalah kita bisa melihat opportunity ke depan untuk industri otomotif itu sangat ada," ucap dia.
Lebih jauh, Resha menyampaikan bahwa Astra menjalankan strategi 3P, yang terdiri atas Portofolio, People, dan Public Contribution, dalam membangun bisnis berkelanjutan.
Baca juga: BAIC Mulai Jual Mobil Listrik 2026, Simak Bocoran Modelnya
Dalam hal ini, Portofolio mencakup upaya memastikan setiap sektor berkontribusi terhadap keseluruhan nilai perusahaan agar perusahaan bisa bertahan di tengah perubahan pasar.
People menunjukkan komitmen Astra dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan secara berkelanjutan agar bisa bersaing dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Public Contribution menunjukkan komitmen Astra untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
"TAM sebagai salah satu sektor yang ada di internasional dan sebagai pemain kunci di industri otomotif Indonesia memiliki tanggung jawab bagaimana industri otomotif yang kami lakukan ini menuju karbon netral," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.