Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Bus Surya Bali di Pati, Pembiaran Aksi Ngeblong

Kompas.com - 25/09/2024, 06:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut bus PO Surya Bali yang menabrak dua truk tronton di Jalur Pantura Pati-Rembang, Desa Jembangan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024) dini hari memakan enam korban jiwa.

Kanit Laka Satlantas Polresta Pati Ipda Apri Hermawan mengatakan, sopir diduga mengantuk dan sebelum kecelakaan bus kelihatan jalan zig-zag sampai akhirnya oleng ke kanan dan menabrak dua truk di jalur berlawanan.

"Sampai saat ini keyakinan kami masih seperti kemarin, dimungkinkan sopir mengantuk. Dikuatkan dari keterangan sopir truk yang pertama yang melihat dari kejauhan bus bergerak ke kanan dan ke kiri sebelum terjadi kecelakaan," kata Apri saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: 2 Bus Baru PO 27 Trans, Kombinasi Bodi Jetbus 5 dengan Sasis Hino

Enam orang tewas dan empat orang lainnya luka-luka dalam kecelakaan maut yang melibatkan bus dan dua Truk Tronton di Pantura Pati-Rembang, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024) dini hari.DOKUMEN SATLANTAS POLRESTA PATI Enam orang tewas dan empat orang lainnya luka-luka dalam kecelakaan maut yang melibatkan bus dan dua Truk Tronton di Pantura Pati-Rembang, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024) dini hari.

Enam korban jiwa termasuk pengemudi bus, truk, dan empat penumpang bus. Berdasarkan keterangan sopir truk, bus kelihatan zig-zag bersama bus lain. Cuma, bus pertama masih sempat buat menghindar.

Kejadian bus yang ambil jalur berlawanan alias ngeblong memang bukan hal yang baru. Aksi seperti itu sudah sering dilakukan buat memotong waktu dengan menyalip kendaraan memakai jalur berlawanan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kebiasaan pengemudi bus yang ngeblong membuat kecelakaan tinggal tunggu waktu saja.

Baca juga: Pakai Ban Cadangan Space Saver Tidak Harus Dipasang di Roda Belakang

"Kalau berharap penumpang menegur pengemudi bus tampaknya susah. Biasanya sopir lebih nekat, jadi harus terlibat kecelakaan dulu untuk dapat pelajaran," kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2024).

Menurut Sony, kenekatan sopir bus karena penindakan aturan di lapangan yang tidak tegas. Sehingga budaya berlalu lintas yang selamat tidak ada.

"Siapa yang enggak tahu bus ngeblong? Sudah biasa, kalau kendaraan kecil pasti minggir, tapi enggak dengan truk yang susah untuk menuver menghindar," kata Sony.

Harapannya masalah seperti bus ngeblong bisa dihindari dengan pengendalian aturan yang tegas. Jadi bukan cuma dari operator yang menjaga pengemudinya, Polisi juga turut menegakkan aturan demi keselamatan di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau