Pembeli Mobil Daihatsu Mayoritas dari Pemotor yang Naik Kelas

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyatakan bahwa pasar first time buyer menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan bisnis otomotifnya di Tanah Air.

Hal tersebut terbukti dari data yang peroleh perseroan, di mana pada Januari-Agustus 2024 kalangan konsumen menengah kebawah menguasai 70 persen penjualan mobil Daihatsu.

Artinya, masih cukup banyak masyarakat Indonesia yang mau naik kelas dari menggunakan kendaraan roda dua serta transportasi umum ke mobil pribadi.

Baca juga: Bocoran Peluncuran Toyota Hilux Rangga di Tahun Ini

KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Astra Media Day 2024, Kamis (19/9/2024).

Demikian diungkapkan Head of Domestic Marketing Division ADM, Rokky Irvayandi dalam pemaparannya di acara Astra Media Day 2024 di Menara Astra, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

"Daihatsu menguasai market share 36 persen untuk kategori mobil di bawah Rp 300 jutaan dan pembeli kami lebih dari 70 persen merupakan first buyer, orang yang pertama kali beli mobil," kata dia.

"Hal ini menunjukkan Daihatsu menjadi pilihan utama bagi konsumen di Indonesia yang mencari kendaraan terjangkau," ujarnya.

"Kalau kita lihat lagi, sebenarnya apa yang mereka (konsumen first-time buyer) inginkan? Di antaranya, aspirasi untuk memiliki mobil dengan harga terjangkau, irit, suku cadang bisa didapatkan di mana saja, sampai resale value tinggi," tambah Rokky.

Baca juga: Menggunakan Headset Saat Berkendara Picu Risiko Kecelakaan

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Daihatsu Sigra di GIIAS 2024

Lebih jauh, Rokky menyampaikan bahwa dari 70 persen first time buyer tersebut sebagian besar datang dari masyarakat yang beralih dari menggunakan sepeda motor (86 persen) dan pengguna transportasi umum (14 persen).

Dengan data tersebut, maka sangat logis perusahaan memfokuskan diri sebagai merek mobil dengan harga terjangkau di pasar nasional.

"Kami percaya segmen ini akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan ekonomi nasional. Apalagi, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih cukup rendah dibanding negara ASEAN lainnya," papar dia.