Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksistensi Bengkel Spesialis dari Gempuran Mobil Listrik

Kompas.com - 17/09/2024, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bengkel spesialis mobil percaya bisnis bengkel mobil konvensional berbahan bakar minyak akan tetap berjalan, meski di masa depan niscaya merupakan era mobil listrik.

Mamang Mawardi, pemilik bengkel spesialis Toyota Starlet, Depok Auto Care, mengatakan, populasi mobil bensin masih banyak karena peminatnya juga masih banyak.

Baca juga: Kebiasaan Pengereman yang Harus Dihindari Pengendara Motor

Upacara serah terima unit Wuling EV kepada Negara tanda dimulainya partisipasi Wuling sebagai official car partner di HLF-MSP dan 2nd IAF 2024 berlangsung.wuling Upacara serah terima unit Wuling EV kepada Negara tanda dimulainya partisipasi Wuling sebagai official car partner di HLF-MSP dan 2nd IAF 2024 berlangsung.

Populasi mobil bensin tidak akan berkurang selama belum ada peraturan yang melarang, dan selama itu pemilik mobil akan tetap datang ke bengkel untuk servis dan perawatan rutin.

"Pasti selama tidak ada regulasi yang keras melarang mobil bensin pasti masih ada. Sebab pasti orang akan mencari jalannya sendiri," ujar Mamang kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bahkan menurut Mamang, publik akan protes kalau di masa depan ada pembatasan mobil konvensional.

Baca juga: Jajal Mobil Listrik Beringas Zeekr 001 FR di China

Diler pertama BYD di Pulau DewataBYD Diler pertama BYD di Pulau Dewata

Contohnya kata dia, waktu Jakarta mau menerapkan umur usia mobil maksimal 10 tahun saja sudah mendapat pertentangan luar biasa dari masyarakat.

Baca juga: Jajal Mobil Listrik Beringas Zeekr 001 FR di China

"Di Jakarta sempat ada wacana pembatasan usia mobil. Kemudian apa reaksi pecinta mobil. Mereka langsung bereaksi, bikin grup dan lain-lain itu ramai banget," ujar Mamang.

"Sebab kenapa, kalau misalkan kita dibilang penyumbang polusi juga tidak. Kan semuanya sudah diatur sesuai regulasi," ujar Mamang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau