Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Bekas Lebih Laris daripada Mobil Baru

Kompas.com - 22/08/2024, 19:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil di pasar domestik masih mengalami penurunan pada Juli 2024.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com, pada periode tersebut total mobil baru yang didistribusikan dari pabrik ke diler alias wholesales mencapai 74.160 unit.

Jumlah ini turun 7,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara penjualan secara ritel tercatat sebesar 75.609 unit, turun tipis yaitu satu persen dari Juli 2023 lalu yang berhasil mencetak sebanyak 76.358 unit.

Baca juga: Banyak Promo, Pameran Helm dan Apparel Kembali Digelar

Turunnya angka penjualan mobil tersebut ternyata tidak berdampak dalam pada unit bekas. Sebaliknya, penjualan mobil bekas saat ini bahkan dinilai lebih diminati ketimbang pembelian mobil baru.

"Saya rasa benar, karena mobil bekas ini lebih hot. Mobil baru memang agak berdarah-darah jualan, ya dan diskonnya gede-gede. Kalau di kami justru tumbuh, lebih dari 100 persen dari bulan Juni ke Juli,” ucap Agustinus pemilik diler mobil bekas Focus, saat ditemui Kompas.com, di Jakarta Utara, Rabu (22/8/2024).

Penjualan mobil bekas MPV dan LMPV naik menjelang lebaran Mobil88 Penjualan mobil bekas MPV dan LMPV naik menjelang lebaran

"Saya harap mobil bekas lebih hot lagi karena harganya menarik-menarik dan terjangkau. Bunganya sekarang juga lebih kompetitif, mirip-mirip sama mobil baru, meski lebih murah mobil baru,” lanjutnya.

Sementara itu, Bany, pemilik dari Garasi Bany mengatakan, penjualan mobil bekas memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Untuk penjualan mobil baru saya kurang tahu bagaimana. Tapi kalau untuk segmen mobil bekas di bawah Rp 100 juta dari bulan Juli terasa efeknya (peningkatan penjualan) karena anak masuk sekolah," ucap Bany.

Sebelumnya, pengamat otomotif sekaligus peneliti senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia Riyanto menyebut pasar kendaraan mobil bekas saat ini telah mendisrupsi penjualan mobil baru.

Baca juga: Video Sopir Truk ODOL Marah Dibilang Membahayakan

Hal tersebut dikarenakan adanya celah atau ruang kosong yang cukup besar antara kenaikan harga mobil tiap tahun dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat di Indonesia (pendapatan perkapita).

"Sehingga orang-orang bergeser karena harga mobil baru tidak terjangkau dengan pendapatannya. Kita lihat di Jawa, itu 65 persen pembeli mobil pada tahun 2022 itu membeli mobil bekas," kata dia belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau