Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Fitur Engine Brake pada Mobil Listrik Honda e:N1

Kompas.com - 21/08/2024, 12:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Redaksi Kompas.com mendapat kesempatan menjajal Honda e:N1 di fasilitas tertutup atau trek pengujian milik Honda Prospect Motor (HPM) di Karawang, Jawa Barat.

Seperti diketahui e:N1 merupakan mobil listrik pertama Honda yang dipastikan mulai dijual tahun depan. Mobil meluncur paling cepat kuartal 1 2024, atau setidaknya tak lewat semester pertama.

Baca juga: Berlaku sampai 30 September, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Bali

Tes yang dilakukan terbilang singkat hanya dua lap. Namun, setidaknya sudah cukup buat merasakan beberapa fitur unggulan pada mobil yang kerap dijuluki HR-V listrik ini.

Redaksi Kompas.com jajal mobil listrik Honda e:N1 di Karawang, Jawa Barat.Foto: Honda Redaksi Kompas.com jajal mobil listrik Honda e:N1 di Karawang, Jawa Barat.

e:N1 mempunyai fitur Deceleration Paddle Selector, sesuai namanya fitur ini berguna untuk mengurangi kecepatan mobil. Konsepnya dibuat ala engine brake, di mana dinamo motor listrik punya tahanan laju.

Cara menggunakannya juga menarik karena dibuat seperti paddle shift yang terletak di belakang setir. Tuas sebelah kiri untuk menaikkan level dan sebelah kanan untuk mengurangi level.

Fitur deselelator pada Honda e:N1 punya tiga level yang ditandai dengan bentuk ujung panah alias chevron. Semakin tinggi levelnya maka efek deselerasi atau perlambatan makin besar dan terasa.

Baca juga: Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Hybrid Cetak Rekor Juli 2024

Deselelator bukan cuma untuk membantu perlambatan tapi juga secara otomatis mengisi daya kembali atau regeneratif ke baterai agar irit. Sistemnya bukan dari panas pengereman tapi dari motor listrik ke baterai.

Redaksi Kompas.com jajal mobil listrik Honda e:N1 di Karawang, Jawa Barat.Foto: Honda Redaksi Kompas.com jajal mobil listrik Honda e:N1 di Karawang, Jawa Barat.

Ketika mencoba fitur Deceleration Paddle Selector, cara mengetesnya ialah mobil dibuat berlari hingga 100 Kpj kemudian melepas pedal gas. 

Baca juga: Big Bird Luncurkan Bus Baru, Sudah Pakai Jok Kulit

Saat memakai deselerator mobil terasa lebih cepat melambat. Namun, perlambatannya bisa dikatakan mulus sehingga penumpang belakang tetap nyaman dan tidak merasakan pengurangan kecepatan tiba-tiba.

Pemandu dari Honda yang berada di kabin menyebut, deselelator ini dapat membantu dalam pengereman. Apalagi diketahui bobot e:N1 ternyata sedikit lebih berat dari HR-V bensin. Bobot e:N1 ialah 1.662 Kg sedangkan HR-V RS yaitu 1.410 Kg.

Selain beberapa alasan tersebut, Kompas.com menilai fitur deselelator pada e:N1 juga jadi bagian penting supaya mobil punya rasa berkendara yang mirip-mirip mobil bensin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau