Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombinasi Bioetanol dan Hybrid Reduksi Emisi, Toyota Siap Ikut Arahan

Kompas.com - 26/07/2024, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) seperti biosolar maupun bioetanol memang masih belum masif di Indonesia. Biosolar saat ini baru sampai B30, sedangkan bioetanol baru E5, dengan Pertamax Green.

Kalau dibandingkan dengan negara luar, di Brazil contohnya, penggunaan BBN sudah banyak, bahkan ada yang 100 persen etanol (E100). Tentu adanya penggunaan BBN bisa mengurangi jumlah impor bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, penggunaan BBN dengan flexy engine bisa mengurangi emisi karbon yang keluar dari knalpot. Bahkan bisa dibikin makin 'hijau' lagi jika dikombinasikan dengan mesin flexy yang hybrid.

Baca juga: Mazda Tidak Berniat Bawa CX-60 Varian PHEV ke Indonesia

Innova Zenix Hybrid di GIIAS 2024KOMPAS.com/FATHAN Innova Zenix Hybrid di GIIAS 2024

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM RI, Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan, cara bikin pengurangan emisi biar optimal adalah membenamkan BBN ke mobil hybrid.

"Kami memaknai bahwa dalam implementasi flexy engine dapat digabungkan oleh kendaraan lsitrik sehingga menjadi hibrida yang menggunakan bensin atau solar BBN dengan sistem penggerak listrik," kata Agus, Selasa (23/7/2024).

Menanggapi hal tersebut, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, Toyota siap membantu mengurangi emisi karbon dengan memakai lini produk hybrid yang lengkap.

Baca juga: Alasan Pemerintah Belum Beri Insentif buat Mobil Hybrid


"Kita ada E100, E85, E20, E10, E5, teknologi sudah sangat siap dan tinggal diaplikasikan. Kita siap, kasih waktu beberapa bulan buat produksi massal," kata Anton di GIIAS, Selasa (23/7/2024).

Anton bilang, Toyota sudah melakukan uji coba mobil hybrid buatannya diisi pakai BBN. Hasilnya memang mengurangi emisi, serta bisa membantu pemerintah mengurangi impor BBM.

"Kalau pemerintah bilang, oke (insentif) hybrid tapi harus flexy fuel, kita sudah ada, tergantung nanti aturannya seperti apa," kata Anton.

Bicara soal emisi karbon, memang banyak cara buat menguranginya. Bukan cuma pakai kendaraan listrik murni berbasis baterai, penggunaan mobil hybrid bisa dimanfaatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau